Terlihat sebuah mobil pick up yang memuat bahan material terperosok di bekas galian PDAM di Karangbong
SIDOARJO|JATIMSATUNEWS.COM – Proyek galian pipa PDAM di Desa Karangbong, Kecamatan Gedangan, memakan korban. Sebuah mobil pick up yang sedang mengangkut material bangunan terperosok di bekas urukan galian. Insiden ini terjadi pada Selasa (19/11/2024) sekitar pukul 10.30 WIB di depan SD Negeri Karangbong.
Menurut salah satu warga Desa Karangbong yang tidak mau disebutkan namanya, kondisi tanah bekas urukan diduga menjadi penyebab utama kejadian ini. “Soal pengurukan tidak menggunakan sirtu baru, tetapi tanah liat bekas galian dibuat menguruk kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Yoga Perdana, pelaksana proyek pipa PDAM dari CV Rafa Karya Indonesia, Tangerang, memberikan keterangan terkait proyek tersebut. Ia menjelaskan bahwa timnya tengah memperbaiki kebocoran pipa di lokasi yang telah selesai dikerjakan pada 24 Oktober 2024. “Perkiraan perbaikan kebocoran pipa ini akan selesai dalam tiga hari,” ujarnya.
Menanggapi insiden pick up yang terperosok, Yoga menyebutkan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama timnya. “Mungkin ini terjadi karena posisi mobil terlalu mepet. Sebelumnya kami sudah menghitung bahwa jalan ini cukup aman untuk dilalui,” jelasnya.
Namun, terkait jenis tanah yang digunakan untuk menguruk, terjadi perbedaan antara fakta di lapangan dan pernyataan pelaksana proyek. Warga setempat menyebut bahwa tanah yang terlihat di lokasi didominasi tanah liat atau lumpur bukan tanah sertu baru. Yoga menegaskan bahwa proses pengurukan dilakukan oleh tim rekondisi dengan menggunakan sertu baru. “Material yang digunakan sesuai standar, yaitu sertu baru untuk menimbun area di atas pipa hingga 40 cm, lalu dilapisi tanah, kemudian dirapikan dengan aspal atau paving” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, perbaikan kebocoran pada pipa sambungan masih berlangsung dan sudah dilakukan hydrotest.
Warga tersebut mengungkap akan melaporkan hal tersebut ke APH agar dugaan proyek untuk mencari keuntungan pribadi tersebut terungkap. "Pelaksana proyek tidak profesional, sebaiknya PDAM Delta Tirta Sidoarjo tidak mengunakan rekanan tersebut," tegasnya.