Abah Anton dan istrinya, Umik Farida nyoblos di TPS Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang (27/11)./dok. JSN-ANS |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Abah Anton optimistis menang dalam Pilkada 2024 Kota Malang, Jawa Timur.
Keyakinan ini diungkapkan Mochamad Anton usai pencoblosan pada Rabu (27/11) pagi di TPS Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang.
Kepada awak media, termasuk JSN, Abah Anton mengaku yakin dapat memenangkan Pilwalkot Malang 2024 seperti saat 2013.
Ya, Abah Anton merupakan wali kota Malang periode 2013-2018 bersama wakilnya, Sutiaji.
Dia dan Sutiaji meraih 179.675 suara atau 47,32 persen pada Pilwalkot 2013.
Pasangan Anton-Sutiaji mengalahkan Sri Rahayu-Priyatmoko Utomo (22,25%) dan Heri Pudji Utami-Sofyan Edy Jarwoko (18,17%).
Pada saat itu, ada enam pasangan calon yang berada di kontestasi Pilwalkot Malang 2013.
Menariknya, Abah Anton sebagai debutan berhasil memenangkannya dan memimpin Kota Malang hingga 2018.
Lantas, bagaimana dengan sekarang?
Abah Anton yakin bahwa dirinya bersama Dimyati Ayatulloh (ABADI) akan dipilih mayoritas masyarakat Kota Malang.
Kandidat nomor urut 3 ini pun membeberkan perbedaannya antara 2013 dengan 2024.
Pertama, persaingan pada 2013 lebih berat daripada 2024.
"Saat itu, kami--bersama Sutiaji--masih baru. Sedangkan, ada Bu Peni (panggilan untuk Heri Pudji Utami) yang didukung suaminya, Pak Peni Suparto. Lalu, ada Bu Rahayu yang didukung partai besar (PDIP)," ungkap Anton.
"Pada 2013 ada enam calon, sekarang tiga calon. Jadi, sekarang lebih bisa dihadapi daripada dulu," imbuh Anton.
Kedua, pengalaman yang berbeda antara 2013 dengan 2024.
"Pada 2013 menjadi acuan dan pembelajaran. Mekanisme sekarang--konsolidasi--lebih kuat bersama tim pemenangan," jelas Anton.
Figur 58 tahun ini kemudian mengatakan bahwa satu-satunya yang memberatkan persaingan di Pilkada 2024 adalah money politics.
"Benturan di atas lapangan sekarang memang lebih kuat dengan adanya kampanye hitam seperti politik uang dan sebagainya. Tetapi, kami biarkan saja. Kami ikhlas," ujarnya.
Abah Anton pun menegaskan bahwa hari ini, 27 November 2024 adalah hari yang sangat penting untuk menentukan Kota Malang 5 tahun ke depan.
Karena itu, dirinya mengharapkan masyarakat memilih berdasarkan hati nuraninya tanpa paksaan tertentu.
Dia juga berharap pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dapat mengawal suara rakyat dengan netral.
"Momen 5 tahun sekali ini jangan sampai dirusak. Semuanya harus netral, agar yang memimpin sesuai harapan masyarakat," tegas Abah Anton.
Saat ini, pemungutan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah 2024 secara serentak sedang berlangsung.
Penghitungan suara pun akan dilakukan pada Rabu (27/11) hingga selesai.
Jika merujuk Pilwalkot sebelumnya, maka penghitungan suara diestimasikan selesai pada Kamis (28/11) besok untuk mengetahui hasilnya. ***
Penulis: YAN