Abah Anton Di Antara Ratusan Warga Tanjungrejo Sukun Kota Malang
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Suasana RW 3 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang terasa berbeda pada Rabu malam, 6 Oktober 2024. Ratusan Warga berkumpul duduk lesehan, takzim menyimak pidato sosok kharismatik idola kota Malang, Calon Walikota Abah Anton. Yang dikenal masyarakat luas sebagai sosok pemimpin yang peduli dengan wong cilik, rendah hati, serta dekat dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Abah Anton bukan sekadar tokoh masyarakat biasa ia adalah panutan yang menyuarakan aspirasi masyarakat kecil, diantaranya di bidang pendidikan dan sosial.
Memberikan sambutan, Abah Anton menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil. Baginya, pendidikan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan secara serius.
“Kota Malang ini kan dikenal sebagai kota pendidikan, tapi banyak masukan dari masyarakat bahwa masih sulit menyekolahkan anak-anak mereka. Ini jadi tugas kita agar tidak ada anak yang putus sekolah. Kita harus memastikan pemerintah hadir untuk masyarakat,” ujar Abah Anton.
Abah Anton menegaskan bahwa program-program yang pro rakyat kecil akan terus dijalankan, khususnya untuk memastikan semua anak di Kota Malang mendapatkan hak pendidikan yang layak.
“Tidak boleh ada anak yang tidak bisa bersekolah. Ini adalah tugas berat, tapi kita akan upayakan agar pendidikan menjadi prioritas,” ujar Abah Anton disambut gemuruh tepuk tangan.
Sebagai tokoh yang dekat dengan para ulama, Abah Anton merasa memiliki tanggung jawab besar. Ia mengungkapkan bahwa dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, memberi dorongan besar baginya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat melalui pemilihan walikota.
"Ini tugas berat bagi saya. Semakin banyak yang mendukung, semakin besar tanggung jawab kami kepada masyarakat. Alhamdulillah, dukungan dari berbagai pihak sangat membantu saya untuk terus berjuang,” ungkapnya.
Soal pencalonannya maju Pilkada bersama H. Dimyati Ayatulloh, Abah Anton menyebut ada kesamaan dengan dirinya, adalah sosok yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Artinya ia dan Dimyati berjuang bukan untuk kepentingan pribadi melainkan murni untuk kesejahteraan rakyat.
“Abah Anton sudah selesai dengan dirinya, Dimyati juga. Saya dan Dimyati itu loman (dermawan), senang dengan majelis sholawat, tahlil, dan Yasin. Harapannya ke depan, akan ada generasi muda yang bisa melanjutkan perjuangan kami,” ucap Abah Anton.
Di tengah masa kampanye yang kerap diwarnai oleh isu miring dan black campaign, Abah Anton dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan tergoyahkan.
“Kalau Gusti Allah akan meninggikan derajat seseorang, sebesar apapun upaya orang lain untuk menjatuhkan, tidak akan berhasil. Jangan termakan fitnah atau janji-janji manis tanpa bukti, tetap pilih yang sudah terbukti,” tegas Abah Anton.
Abah Anton juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan politik uang.
“Banyak yang menawarkan uang atau gula atau sembako demi meraih suara. Tapi Abah Anton tidak punya program seperti itu. Saya lebih fokus pada kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat,” ucapnya.
Bukan hanya program, kedekatan Abah Anton dengan rakyat kecil pun menjadi alasan warga setempat mendukungnya. Seperti yang diungkapkan oleh Anis, warga RT 1, yang menilai bahwa Abah Anton adalah sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan ulama.
“Saya memilih Abah Anton karena beliau orangnya baik, dekat dengan rakyat, dan sudah terbukti memikirkan nasib kami,” katanya.
Alim Suhud, warga RT 5, juga menyampaikan harapan agar Abah Anton dapat kembali memimpin.
“Saya sudah pernah memilih Abah Anton dulu, dan sekarang ingin beliau bisa memimpin lagi,” ujarnya.
Salah satu program yang dinilai sangat bermanfaat saat Abah Anton menjabat walikota 2013 - 2018 adalah pengadaan bus sekolah, yang sangat membantu warga, khususnya kalangan menengah ke bawah.
Zainal, sekretaris RT, menilai program bus sekolah sangat membantu dalam memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak.
"Saya harap, program bus sekolah gratis berjalan lagi," ucapnya.
Zainal juga berharap adanya bantuan seragam dan pendidikan gratis untuk keluarga kurang mampu.
“Kami berharap ada bantuan seragam, sekolah gratis untuk anak-anak yang kurang mampu. Anak saya empat, dari TK hingga SMP, sangat butuh bantuan. Mendapat program KIP hanya untuk satu anak, tentu tidak cukup. Kami berharap ada pendataan yang lebih akurat,” harap Zainal.
Sebagai peserta Pilkada, Abah Anton memohon doa dan dukungan dari masyarakat untuk perjuangannya. Baginya, posisi pemimpin adalah ibadah dan pengabdian, bukan sekadar jabatan.
“Yang saya butuhkan adalah dukungan dari bapak-ibu sekalian. Pilihlah pemimpin yang benar-benar memahami rakyat dan terbukti nyata dalam tindakan,” pesannya.
"Saya sudah buktikan, selama jadi walikota 5 tahun, gaji semuanya untuk rakyat, dhuafa, fakir miskin, anak yatim. Maka saya ajak panjenengan semua memilih Abadi, Abah Anton dan Dimyati agar bisa ikut mendapatkan dan memberi manfaat pada orang lain. Khoirunnas Anfa uhu linnas, sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Kalau panjenengan milih Abah Anton, panjenengan juga dapat pahala karena gaji saya untuk sedekah, artinya panjenengan juga ikut sedekah, memberi manfaat pada orang lain," tutur Abah Anton disambut gemuruh tepuk tangan.
Berlangsung dari pukul 19.00 hingga pukul 21.00 seperti biasa Abah Anton menjadi magnet foto bersama. Terutama di kalangan emak emak. Abah Anton melewati kerumunan dengan berjalan pelan, sambil melayani permintaan foto bersama. Ans