Gambar 1

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 2

Trio Pujianto, Wasto dan Prof Bisri, Wujudkan Pondok Pesantren Lansia Pertama di Kota Malang

Anis Hidayatie
20 Oktober 2024 | 18.33 WIB Last Updated 2024-10-20T11:41:40Z


 Pondok Pesantren Lansia Pertama di Bahrul Maghfiroh Kota Malang


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Angkatan Pertama Lansia Nyantri di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru. Setiap Sabtu selama 3 bulan para Lansia Malang Raya mengikuti Pondok Pesantren Lansia Bahrul Maghfiroh kota Malang. Rentang usia dari 50 ke atas angkatan pertama diikuti 28 peserta.


"Mestinya kuota 20 orang tapi ini kami tidak bisa menghentikan keinginan karena ngotot ikut,"  tutur Ibnu Taufiq, Sekretaris Yayasan Bahrul Maghfirah Cinta Indonesia.


Profesor Bisri, sosok yang pernah menjadi Rektor UB, Universitas Brawijaya menjadi pusat perhatian, membuka sekaligus memberi tausiyah pertama.


"Kami membuka angkatan pertama pondok pesantren Bahrul Maghfiroh. Silahkan ikut untuk yang merasa lansia," tutur Prof Bisri.


Sebuah nama yang menjadi salah satu founding father Pondok Pesantren Lansia Darul Maghfiroh disamping 2 nama lain yakni mantan Sekkota (Sekretaris Kota Malang) dan  Pujianto (Mantan anggota DPRD kota Malang. 


Ide mendirikan pondok pesantren ini menurut mantan Anggota Dewan Pujianto memang berawal dari dirinya karena ingin mencari sebagai di akhirat. 


"Saya ketemu punya ide ini lalu saya sampaikan kepada Prof Bisri dan Pak Wasto yang waktu juga di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh saat khaul Gus Lukman," tutur Pujianto.


Sementara itu mantan Sekkota Malang yang kebetulan ketua PWRI dan ketua paguyuban pensiunan Pemkot Malang dengan anggotanya semua lansia menyambut baik ide tersebut.


"Saya ingin punya sangu akhirat juga bersama-sama warga PWRI dan pensiunan Pemkot, makanya ide ini langsung saya sepakati dan beraksi mengajak kawan kawan pensiunan," tutur Wasto.


Bagi sekretaris Ibnu Taufiq kegiatan pesantren ini adalah  terinspirasi dari hadist nabi bahwa mencari ilmu itu wajib dari lahir sampai meninggal. Pondok pesantren Bahrul Maghfiroh mencoba memberi wadah bagi Lansia yang ingin menuntut ilmu.


"Kami ingin sampaikan bahwa mencari ilmu itu wajib, wajib ain," tutur Ibnu Taufiq.


Hal yang diamini oleh hampir seluruh peserta, mencari ilmu, ini tujuan utama. 


"Saya ikut karena mau dapat ilmu," ujar Sri Handayani mantan sekretaris dinas pendidikan.


Senada Endang yang mengaku berusia 74 tahun juga mengatakan ingin mendapatkan ilmu.


"Saya ikut juga karena ingin mencari ilmu," tutur, " perempuan yang biasa dipanggil Bu Endang.


Pelaksanaan Pondok Pesantren berlangsung selama 3  bulan. Dengan waktu belajar tiap hari Sabtu mulai pukul 08.00 sampai duhur. Ans






Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Trio Pujianto, Wasto dan Prof Bisri, Wujudkan Pondok Pesantren Lansia Pertama di Kota Malang

Trending Now