Menggagas Qoryah Sakinah Bagi Pengentasan Kemiskinan Perkotaan
Meski secara absolut kemiskinan di desa masih lebih tinggi dibanding kota, penurunan kemiskinan kota yang relatif lambat perlu jadi perhatian.
Salah satu faktor pendukung angka kemiskinan perkotaan penurunannya sangat lambat adalah kemiskinan desa.
Banyak penduduk desa merantau ke perkotaan untuk mencari pekerjaan, menambah pendapatan, dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, tak sedikit dari mereka justru terjebak lingkaran kemiskinan. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kemiskinan kota tak bisa dijelaskan dengan satu penyebab tunggal.
Sebenarnya desa lebih memiliki daya dukung berupa memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan tanah yang relatif luas, pemenuhan kebutuhan akan ruang mungkin tidak menjadi persoalan serius di perdesaan, sangat berbeda kondisinya dengan di perkotaan. Namun godaan sukses instan membuat banyak masyarakat pedesaan yang ingin mencoba peruntungan ke kota.
Sementara itu terbatasnya daya dukung lingkungan di perkotaan memicu munculnya kawasan kumuh yang merusak keindahan, ketertiban, mengganggu kesehatan serta rawan terjadi bencana banjir dan kebakaran.
Kondisi kumuh akibat urbanisasi juga dirasakan oleh Kota Malang, hingga kemudian Pemerintah Kota Malang melokalisir kelompok urban dan miskin perkotaan ini di RW 07 Kelurahan Tanjungrejo Kota Malang.
Tergelitik untuk melakukan pendampingan kelompok miskin perkotaan yang telah dilokalisir ini, Kemenag Kota Malang mencoba mengembangkan program inovasi Qoryah Sakinah yang menggabungkan penguatan ekonomi kreatif dan penyuluhan agama.
Program inovasi Kemenag Kota Malang ini sejalan dengan Undang-undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial menetapkan bahwa bentuk-bentuk upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi kemiskinan tersebut mencakup penyuluhan dan bimbingan sosial, pelayanan sosial, penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha, pelayanan kesehatan dasar, pendidikan dasar, perumahan dan permukiman, penyediaan akses pelatihan, modal usaha, dan pemasaran hasil usaha.
Perubahan dan perkembangan mental dan budaya kerja masyarakat Qoryah Sakinah ini menggelitik Yudianto Tri K, S, S.Mn, M.sos seorang Peneliti Ahli Muda Balitbang Jatim sekarang BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) untuk meneliti Qoryah Sakinah.
Menurut Yudianto, Kampung Qoryah Sakinah mempunyai nilai spesial dalam program pengentasan kemiskinan. Qoryah Sakinah melakukan pengentasan kemiskinan melalui pendekatan penguatan mental spiritual dan pemberdayaan ekonomi dengan melibatkan banyak pihak, Instansi dan organisasi pengelola zakat, perguruan tinggi dan akdemisi membuahkan hasil mampu memberdayakan masyarakat Kampung Qoryah. Yudi menganggap Model inovasi pengentasan kemiskinan ala Qoryah Sakinah ini bisa menjadi alternatif pengentasan kemiskinan di Jawa Timur .
Penelitian Yudianto tentang Qoryah Sakinah yang kemudian di seminarkan pada Kamis, 17 Oktober 2024 di Gedung Badan Riset dan Inovasi Daerah Prov Jatim Jl. Gayaung Kebonsari 56 Surabaya dan dihadiri oleh Kepala Bidang Sosial Dan Kependudukan Jatim, Drs. Haris Anwar Zahir, M.SI. Kepala Badan penelitian dan pengembangan Prov Jatim, Dr Andriyanto, SH. M.kes ini menjadi salah satu rekognisi atas inovasi Kemenag Kota Malang yang sudah dirintis sejak era kepemimpinan Dr. Muhtar Hazawawi.
Giat yang dikemas dalam tajuk "Expose akhir Penilitian Sosial dan Kependudukan" ini, menseminarkan beberapa penelitian termasuk diantaranya penelitian atas Qoryah Sakinah yang menjadi inovasi unggulan Kemenag Kota Malang.
Dalam salah satu tema seminar penelitian yang berjudul, "Analisa Dampak Kebijakan Penurunan Tingkat Kemiskinan Ekstrim Terhadap Keberdayaan Keluarga Di Jawa Timur (Kab. Lamongan, Kota Malang dan Kota Surabaya)" Yudianto Tri K, S, S.Mn, M.sos (Peneliti Ahli Muda Balitbang Jatim ) BRIDA menyampaikan keistimewaan inovasi Kampung Qoryah Sakinah dibanding kota lain dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kota dan Kabupaten lain. Yudi menilai pengentasan kemiskinan ala Qoryah Sakinah bisa menjadi solusi bagi miskin perkotaan di Jawa Timur.
Ernawati, S.Ag, Agen Perubahan yang memiliki inovasi Taawun Jama-i guna pengembangan berkelanjutan Qoryah Sakinah tahun 2023 yang ikut hadir dalam giat ini, menyatakan; "apresiasi yang diberikan Brida ini memacu semangat kami guna memoles terus Qoryah Sakinah hingga mereka mandiri." "Kami terus berupaya berinovasi mendampingi masyarakat Qoryah Sakinah. Kami juga siap berbagi dengan pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Timur yang ingin mereplikasi inovasi ini untuk kemakmuran masyarakat Jawa Timur." Tuturnya kepada JatimSatuNews.