PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, komunitas Pewarlami (Pegiat Pewarna Alami) menggelar acara “Deklarasi dan Launching Produk Pewarlami” pada Minggu (20/10/2024) di Pendopo Kantor Kecamatan Purwosari, Pasuruan. Acara ini diisi dengan peluncuran produk batik alami dan dihadiri oleh sejumlah tokoh, organisasi, serta pegiat batik dari berbagai kecamatan.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa pembuka, diikuti oleh sambutan Camat Purwosari, Bapak Munif Triatmoko, SE., MM., serta Founder Pewarlami, Ibu Sri Kholifah, yang akrab disapa Bu Ifa. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan peresmian dan peluncuran produk Pewarlami yang meliputi totebag, sajadah, dan berbagai produk batik berbahan pewarna alami. Produk ini dilengkapi dengan kartu ucapan yang menyampaikan pesan peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.
Dalam sambutannya, Bu Ifa menyampaikan, “Bulan Oktober, yang selalu disebut orang sebagai Bulan Batik karena di tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Peringatan ini dihadiri oleh berbagai perkumpulan penyuka batik dari berbagai kecamatan di Pasuruan, diantaranya Bangil, Pandaan, dan lain-lain.” Ia juga menyampaikan pesan kepada pecinta batik, "Yuk, kita jaga kesehatan, lestarikan budaya batik dan lestarikan lingkungan."
Selain itu, Bu Sadhana Dewi, yang akrab disapa Bu Sadha, menjelaskan bahwa motif batik yang diangkat kali ini, Motif Adhiluhung, terinspirasi dari aksesori Ken Dedes 'Prasnaparamita', yang digagas oleh Eyang Tatiek S. Hajar. Bu Sadha menegaskan bahwa pewarna alami digunakan sebagai wujud harmonisasi dengan alam, sejalan dengan ajaran Jawa yang menekankan hubungan harmonis dengan lingkungan.
Camat Purwosari, Bu Kiki Munif Tri Atmoko, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat. "Kami berusaha semaksimal mungkin men-support kegiatan ini, apalagi kegiatan ini dilaksanakan sekabupaten yang notabennya membatik menggunakan pewarna alami. Jadi kita berusaha seoptimal mungkin di tingkat kecamatan dengan men-support mereka untuk lebih menghidupkan batiknya dengan pewarna alami. Tujuannya juga sangat bagus, mudah-mudahan bisa meningkatkan kreativitas mereka," ungkapnya.
PLT Kasi PMD Kecamatan Purwosari, Bu Mira Kurniawati mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mendukung program “Icon UKM Purwosari Hebat” sebagai salah satu inovasi yang digagas oleh Bapak Camat Purwosari untuk mendukung kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kreativitas khususnya yang ada di Batik Purwosari.
Acara ini juga dimeriahkan dengan lomba fashion show, tarian Batik Raja Wali, dan hiburan musik. Ada pula kegiatan edukasi membuat batik untuk anak-anak yang dipandu oleh Bu Sofah, penggiat Pewarlami. Ia mengajarkan pentingnya menjaga alam dengan menggunakan pewarna alami yang dapat diperoleh dari daun-daunan, akar, dan kulit buah.
Selain dihadiri oleh masyarakat, kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari Pak Widi, dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, yang melihat langsung implementasi program Pewarlami setelah sebelumnya bekerja sama pewarnaan batik bersama Bu Ifa. Mahasiswa yang hadir pun memberikan kesan positif, menyebut batik Pewarlami sebagai "Batik-batik modern yang bisa digunakan oleh anak muda. Dengan adanya acara ini membuat kita sadar akan eksistensi batik dari pewarna alam."
Acara ditutup dengan pembagian hadiah kepada pemenang lomba, penyerahan piagam, dan ramah tamah, mengakhiri peringatan Hari Batik Nasional dengan semangat pelestarian budaya dan kepedulian lingkungan.