Gambar 1

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 2

Pengembangan Mie Pelangi dengan Penambahan Berbagai Sayuran di Kelompok Tani Kosagrha Lestari

Admin JSN
07 Oktober 2024 | 18.45 WIB Last Updated 2024-10-07T11:45:00Z

 

Kelompok Tani Kosagrha Lestari sukses menggelar pelatihan pengolahan mie pelangi dengan ekstrak sayuran, meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan mendukung pola makan sehat di masyarakat.

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM – 19 September 2024, Kelompok Tani Kosagrha Lestari, yang berlokasi di RW 04, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, sukses menyelenggarakan pelatihan pengolahan mie pelangi dengan penambahan ekstrak sayuran. Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta dan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian kelompok tani tersebut.

Mie pelangi, yang diberi warna-warni alami dari sayuran, menjadi inovasi baru dalam pengolahan pangan. Warna hijau berasal dari ekstrak sawi, merah dari bayam merah, biru dari bunga telang, dan ungu dari umbi bit. Mie kuning dihasilkan dari penambahan ekstrak wortel. Dengan bahan-bahan alami ini, diharapkan mie pelangi tidak hanya memiliki daya tarik visual, tetapi juga kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan mie biasa.

Kelompok Tani Kosaghra Lestari merupakan kelompok tani yang menghasilkan berbagai sayuran segar seperti, sawi, bayam merah, kangkung, melon, kembang teleng, lele, dan lain-lain. Pendiri kelompok tani tersebut adalah alm bpk Agus RW.04 mengumpulkan warga yang memiliki semangat dan hobi yang sama di wilayah RW 04, yaitu berkebun, dan mengajak warga untuk mengelola bersama secara mandiri lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara optimal. 

Gambar 1. Pelatihan Pengolahan Mie PELANGI

Dengan semangat tersebut, kelompok tani ini didirikan untuk mengubah lahan tidur tersebut menjadi lahan pertanian yang produktif dan bermanfaat bagi seluruh warga di sekitar. Sayur-sayuran yang dihasilkan oleh kelompok tani tersebut sampai saat ini dijual dalam bentuk segar. 

Mereka berharap hasil kebunnya dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi dan disukai konsumen. Salah satu produk yang telah di kembangkan adalah mie, karena mie merupakan salah satu produk yang disukai masyarakat yang teknologi pengolahannya cukup sederhana.

Mie merupakan produk makanan dengan bahan baku tepung terigu dan sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Produk mie umumnya digunakan sebagai sumber energi karena memiliki karbohidrat cukup tinggi. Tepung   terigu   merupakan   bahan   dasar   pembuatan   mie.   Tepung   terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. 

Kandungan protein utama tepung  terigu  yang  berperan  dalam  pembuatan  mie  adalah  gluten.  Gluten  dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu  untuk  pembuatan  mie  harus  dalam  jumlah  yang  cukup  tinggi  supaya  mie menjadi  elastis  dan tahan  terhadap  penarikan  sewaktu  proses  produksinya.  Bahan- bahan  lain yang  digunakan  antara  lain  air, garam,  bahan  pengembang,  zat warna, bumbu, air soda Qi dan telur.

Sebagai alternatif pengganti nasi (makanan pokok), mie sangat disukai oleh semua golongan masyarakat terutama anak-anak karena rasanya enak, teksturnya kenyal, mudah disajikan dengan berbagai produk olahan, praktis dengan harga yang relatif murah. Disamping keunggulan-keunggulan tersebut, karena bahan baku utama berupa tepung terigu yang nutrisi utamanya adalah karbohidrat, maka kandungan gizi produk mie ini sangat rendah. 

Produk mie biasanya dikonsumsi tanpa penambahan bahan pangan lain, yang merupakan sumber protein, sumber vitamin dan sumber mineral. Hal ini merupakan suatu kebiasaan yang kurang baik, karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh tidak dapat tercukupi. 

Nutrisi yang dibutuhkan manusia terutama untuk anak-anak tidak hanya berupa karbohidrat tetapi juga memerlukan protein sebagai zat pembangun tubuh dimasa pertumbuhan, lipida, serat (dietary fiber), serta berbagai vitamin dan mineral, sehingga pada produk mie diperlukan fortifikasi untuk meningkatkan nilai gizinya. 

Sayuran yang berwarna hijau merupakan sumber pigmen terbaik dan penting untuk memerangi radikal bebas. Klorofil (zat hijau daun) pada sayuran hijau merupakan pigmen dari tanaman yang warnanya hijau dan terdapat dalam kloroplas sel tanaman. Selain itu, klorofil juga mampu berfungsi sebagai pembersih alamiah (mendorong terjadinya detoksifikasi); antioksidan yang akan menetralkan radikal bebas sebelum menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh; antipenuaan,dan antikanker. 

Gambar 2. Mie PELANGI (Merah, Ungu, Kuning, Biru dan Hijau)

Daun sawi bisa ditambahkan untuk menghasilkan mie hijau, bayam merah untuk mie merah, kembang telang untuk mie biru dan umbi bit untuk mie ungu. Mie kuning dihasilkan dari tepung terigu yang ditambah dengan ekstrak wortel. Mie yang dihasilkan dinamakan mie PELANGI (merah, hijau, kuning, biru dan ungu).

Terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan mie. Fungsi terigu adalah sebagai bahan pembentuk struktur, sumber karbohidrat, sumber protein, dan pembentuk sifat kenyal gluten. Terigu yang digunakan harus terigu yang kadar proteinnya tinggi agar terbentuk adonan yang elastis. 

Garam berfungsi memberikan rasa, memperkuat tekstur, dan mengikat air. Dengan menggunakan re-nodle tahapan proses pengolahan mie cukup sederhana, yaitu semua bahan dimasukkan ke dalam mesin, kemudian mesin dinyalakan, tahap awal terjadi pengadukan, selelah bahan-bahan tercampur rata selanjutnya proses pencetakan. Setelah mie keluar dari cetakan, dilakukan pemotongan dengan gunting, panjang mie sesuai selera.

Manfaat yang ingin dicapai pada program ini adalah tercapainya IKU 2 yaitu mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; IKU 3 yaitu dosen berkegiatan di luar kampus; IKU 5 yaitu menghasilkan produk inovasi dan publikasi ilmiah dalam jurnal pengabdian Masyarakat. 

Tim dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam memberikan pelatihan pembuatan mie PELANGI di Kosagrha Lestari, Medokan Ayu adalah Prof. Dr. Ir. Sri Winarti, MP. Sebagai ketua, Dianita Kumalasari, S.T.P, MSc. Sebagai anggota dan dua mahasiswa Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, UPN “Veteran” Jawa Timur yaitu Dyah Ayu Lingling Triatanti dan Chairunnisa Safira Ramadhanty, serta dibantu oleh tenaga laboratorium Wahyu Tri Purwaningsih, STP.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengembangan Mie Pelangi dengan Penambahan Berbagai Sayuran di Kelompok Tani Kosagrha Lestari

Trending Now