Mahasiswa UPN Veteran Jatim berhasil mengembangkan pupuk organik cair dari kulit pisang dan kotoran sapi
PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM – Dalam upaya meningkatkan keberlanjutan pertanian dan mengurangi limbah kulit pisang dan kotoran sapi, sekelompok mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur berhasil mengembangkan pupuk organik cair (POC) berbahan dasar kulit pisang dan kotoran sapi. Inovasi ini diperkenalkan sebagai solusi pertanian ramah lingkungan di Desa Kalipucang.
Proyek ini merupakan bagian dari program Bina Desa Di Desa Kalipucang, Tutur, Pasuruan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya lokal secara efektif. Tim mahasiswa, yang dipimpin oleh Raihan Arfian Raya, dan beranggotakan Nashrul Haqqi, Yasmiati, Rahma Putri Salsabila, dan Sabrina Nayla Junaidi memanfaatkan memanfaatkan kulit pisang dan kotoran sapi yang biasanya terbuang. Limbah kulit pisang memiliki kandungan unsur hara penting, seperti kalium dan fosfor, yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Sementara itu, kotoran sapi kaya akan nitrogen, yang berperan vital dalam pertumbuhan vegetatif tanaman. Kombinasi kedua bahan alami ini menghasilkan pupuk organik cair yang mampu menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Pembuatan pupuk organik cair ini cukup sederhana. Kulit pisang yang sebelumnya dianggap sebagai sampah dapur dapat diolah melalui proses fermentasi. Kulit pisang dicampur dengan kotoran sapi dan bahan pendukung lain seperti air dan molase. Campuran tersebut kemudian difermentasi selama beberapa minggu hingga menghasilkan cairan pekat yang kaya nutrisi. Proses ini tidak hanya menghasilkan pupuk yang berkualitas, tetapi juga membantu mengurangi limbah organik yang terbuang percuma.
"Ini adalah cara yang efektif untuk mendaur ulang limbah organik yang sering kali dianggap tidak bernilai," ujar Rahma. "Kami berharap inovasi ini dapat diterapkan oleh lebih banyak petani, sehingga bisa membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang sering kali berdampak buruk pada tanah dan lingkungan."
Penggunaan pupuk organik cair dari kulit pisang dan kotoran sapi ini memberikan banyak manfaat, antara lain meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, serta mendorong pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman. Selain itu, pupuk ini lebih ramah lingkungan karena berasal dari bahan-bahan alami dan tidak meninggalkan residu kimia berbahaya.
Pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan kotoran sapi adalah wujud nyata dari upaya menciptakan sistem pertanian yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Dengan potensi yang dimilikinya, pupuk ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan di masa mendatang