JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM - Perkembangan dunia kedokteran saat ini maju pesat termasuk dalam kesehatan militer.
Kedokteran militer memainkan peran penting, terutama di wilayah seperti Indonesia, dimana tantangan darurat datang dari medan perang dan seringnya terjadi bencana alam dan bencana non alam.
Kecepatan, ketepatan, dan kesiapan medis sangat penting dalam kondisi seperti ini. Sehingga simposium lokakarya universitas pertahanan ini akan menghadirkan solusi baru dan inovatif yang dapat memperkuat respons terhadap situasi darurat.
Untuk itu maka kegiatan International seperti seminar internasional yang dilaksanakan oleh Universitas Pertahanan( UNHAN) berupa The International Military Medicine Symposium and Workshop (IMEDIC) 2024, yang dilaksanakan di lantai 26 Hotel Aston Hermina tanggal 23-25 Oktober 2024 menjadi momentum penting .
Acara ini diikuti oleh 23 pembicara internasional dan 44 pembicara lokal dari berbagai aspek dan disiplin ilmu terutama untuk inovasi pengembangan kesehatan dan kedokteran militer.( 23/10/2024)
Ketua Kolegium Kedokteran Kelautan Konsil Kesehatan Indonesia ( KKI) Kolonel Laut (K) Dr.dr. Hisnindarsyah SpKL SubspKT.K SE M.Kes MH, CFEM FIHFAA, FISQua FRSPH diundang menjadi pembicara pada kegiatan IMEDIC 2024.
Sebagai pembicara pertama pada hari kedua kegiatan IMEDIC 2024, tanggal 24 oktober 2024, Dr. Hisnindarsyah menyajikan hasil risetnya tentang pengaruh terapi oksigen hiperbarik pada peningkatan kemampuan fisik pada pasukan khusus saat latihan dengan beban submaksimal.
" Terapi Oksigen Hiperbarik bukan hanya sebagai modalitas terapi penyakit penyelaman, terapi kasus emergency, terapi preventif atau penyakit klinis. Juga tidak hanya untuk kebugaran saja, tapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan fokus, kemampuan volume penyimpanan oksigen di jaringan terparu di sel sel paru, bahkan mengurangi denyut nadi dan detak jantung. Sehingga terjadi peningkatan kapasitas kemampuan pasukan pada masa mendatang ",papar Dr Hisnindarsyah yang juga ketua Program Studi(KPS) Spesialis kedokteran Kelautan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah.
" Sehingga dimasa mendatang, Terapi Oksigen Hiperbarik, tidak hanya sebagai terapi, namun dapat digunakan sebagai Alutsista untuk mendukung kemampuan personil TNI dalam tugas operasi militer ", pungkas Dr Hisnin yang bertugas sebagai Kepala unit Kerjasama dan Bakti Kesehatan Mabes TNI. ( Humas UHT)