BPBD Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi dan Kaji Cepat Penanggulangan Bencana bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) lintas sektor, guna memperkuat sinergi dalam upaya tanggap darurat bencana di Jatim. Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat respons dan pengurangan risiko bencana
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Kaji Cepat Penanggulangan Bencana bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (16-18 Oktober 2024), bertempat di Hotel Samara, Kota Batu. Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, dengan dihadiri oleh berbagai elemen lintas sektor yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
Dalam kegiatan tersebut, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, didampingi oleh beberapa pejabat penting, antara lain Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) Satriyo Nurseno, Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) Dadang Iqwandy, serta Plt. Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Dhani Aribowo.
Kabid KL Satriyo Nurseno, dalam laporannya, menyampaikan bahwa Rakor dan Kaji Cepat ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan TRC lintas sektor yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan bencana di Jawa Timur," jelasnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Gatot Soebroto menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama yang tidak bisa hanya dibebankan kepada BPBD. "Upaya penanggulangan bencana memerlukan keterlibatan multi sektor, seperti TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, PU Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan sektor-sektor lainnya," ujar Gatot.
Menurut Gatot, keterlibatan lintas sektor ini akan sangat membantu mempercepat proses tanggap darurat saat terjadi bencana, baik dari sisi personel, sarana prasarana, maupun penganggaran.
"Kolaborasi ini penting agar respons kita terhadap bencana lebih cepat dan tepat," tambahnya.
Lebih lanjut, Gatot berharap melalui Rakor dan Kaji Cepat ini akan tercapai kesepahaman persepsi antarinstansi dalam hal penanggulangan bencana di Jawa Timur. Ia juga mengajak seluruh elemen yang hadir untuk menyatukan visi dan misi dalam upaya meminimalkan risiko serta dampak bencana yang mungkin terjadi di wilayah Jatim.
Rakor ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari BPBD kabupaten/kota se-Jawa Timur, TNI, Polri, Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jatim, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap potensi bencana di Jawa Timur, mengingat wilayah ini rawan terhadap berbagai jenis bencana alam.
Dengan adanya Rakor ini, BPBD Jatim berharap seluruh pihak yang terlibat dapat saling bersinergi untuk memperkuat kapasitas penanggulangan bencana, sehingga upaya tanggap darurat dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.(DM)