PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Pada hari Kamis, 24 Oktober 2024, di Aula Rumah Makan Kebun Pring Kraton Kabupaten Pasuruan, telah dilaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemberdayaan Data Kependudukan. Kegiatan ini mengusung tema "Peningkatan Kapasitas Petugas Layanan Adminduk Desa/Kelurahan yang Berintegritas". Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.30 WIB dengan jumlah peserta sebanyak 97 operator dari 7 kecamatan.
Bimtek ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidia Sasongko, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati Kusno Harimukti, S.STP, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Dr. Eka Wara Brehaspati, S.STP, M.Si, Widyaiswara Dr. Djoni Hariyanto, S.STP, M.Si, dan Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pasuruan, Agus Wibosono, SE, MM. Selain itu, hadir juga para operator e-kios Pelayanan Kependudukan Langsung Jadi (PAKLADI).
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Dwi Lupian Meili Nur Rizqi, staf Dispendukcapil Kabupaten Pasuruan. Selanjutnya, laporan disampaikan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati Kusno Harimukti, S.STP, M.Si. Setelah itu, berbagai materi disampaikan oleh panitia terkait pengelolaan informasi administrasi kependudukan.
Sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Joko Nugroho, Analis Kebijakan Ahli Muda bidang PIAK Penyajian Data Kependudukan, menjadi salah satu momen menarik dalam acara ini. Joko Nugroho memberikan semangat kepada para operator dengan meneriakkan yel-yel, “Operator e-kios!”, yang disambut dengan seruan, “No Sambat... No Rewel... Gass Pooll...”. Antusiasme operator yang hadir terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama terkait permasalahan di lapangan.
Salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari para peserta adalah permintaan insentif kepada pemerintah daerah untuk operator e-kios PAKLADI, mengingat mayoritas operator merupakan perangkat desa yang belum mendapatkan honor khusus. Teriakan “Setuju!” pun terdengar serempak dari para peserta.
Kegiatan ini berjalan dengan penuh semangat, dan meskipun berlangsung hanya satu hari, waktu yang tersedia dirasa belum cukup oleh peserta. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Akhmad Zaeni, SE.( Bli)