Ernawati Presentasikan Qoryah Sakinah Sebagai Solusi Pengentasan Kemiskinan |
Malang, 29 Oktober 2024 – Pengentasan kemiskinan perkotaan merupakan program utama yang harus terus dilakukan dengan oleh pemerintah sebagai bukti keberpihakan pemerintah pada rakyatnya.
Berkait hal ini, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah di Hotel Atria.
Rapat yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk para lurah se-Kota Malang, camat dari lima kecamatan, dan seluruh kepala dinas ini ditekankan pentingnya kolaborasi dan penggalian data yang akurat untuk menanggulangi dan menemukan inovasi baru bagi pengentasan kemiskinan di Kota Malang kendati angka kemiskinan di Kota Malang terjadi penurunan yang pada Agustus 2024 mencapai 3,91 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 38.560 jiwa. Angka ini menjadikan Kota Malang sebagai kota dengan angka kemiskinan terendah kedua di Jawa Timur. Tetapi pemerintah harus terus menggali strategi dan inovasi baru guna terus mengurangi angka kemiskinan.
Salah satu inovasi yang menjadi sorotan utama dalam rapat ini adalah Qoryah Sakinah dari Kemenag Kota Malang yang direkomendasikan Badan Riset dan Inovasi Daerah Pemerintah Propinsi Jawa Timur sebagai model pengentasan kemiskinan kolaboratif.
Hj. Ernawati, S.Ag penyuluh agama Islam dari Kementerian Agama Kota Malang yang menjadi agen perubahan bagi program Qoryah Sakinah ini dalam paparannya menjelaskan keberhasilan program "Qoryah Sakinah" di Kampung Sidomulyo, RW 7, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun.
Ernawati yang juga ketua IPARI (Ikatan Penyuluh agama Republik Indonesia) Kota Malang ini menjelaskan bagaimana Qoryah Sakinah berhasil mengubah kondisi ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Mayoritas penduduk Kampung Sidomulyo yang bekerja di sektor informal, seperti pengamen, pemulung, dan pekerja serabutan, kini memiliki akses terhadap program-program pemberdayaan yang mencakup pendidikan, penguatan ekonomi, dan moderasi beragama. Program ini juga menyediakan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin, memberikan mereka kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu program unggulan Qoryah Sakinah adalah pembentukan Koperasi Sakinah Maju. Dengan mengusung konsep Taawun Jamai atau gotong royong berbasis majelis taklim, koperasi ini berhasil menyediakan akses modal usaha tanpa bunga, mengurangi ketergantungan warga pada rentenir. Koperasi ini telah memiliki 106 anggota dengan total modal mencapai Rp78 juta, memungkinkan warga untuk menjalankan usaha dengan lebih mandiri.
Lurah Tanjungrejo turut memberikan testimoni positif mengenai program ini, menyebutkan bahwa Qoryah Sakinah telah mencapai lebih dari 80 persen targetnya. Ia berharap program ini dapat mencapai pencapaian maksimal, hingga kemiskinan di wilayah tersebut bisa ditekan hingga nol persen.
Keberhasilan program Qoryah Sakinah sebagai kampung binaan Kemenag Kota Malang yang didukung Pemerintah Kota Malang, Baznas dan Forum Organisasi Amil Zakat Kota Malang ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Kementerian Agama Kota Malang yang diwakili Ernawati secara khusus diminta mempresentasikan Qoryah Sakinah dalam rapat yang dibuka oleh Sekretaris Bappeda Kota Malang, Ir Teddy Sujadi Soemarna, M.Eng.Sc ini agar keberhasilan merombak budaya beragama, budaya kerja dan kehidupan di Kampung Sidomulyo dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera di Kota Malang.