Abah Anton menghadiri acara silaturahmi PWRI Kedungkandang, membahas peran penting CSR dan memperkenalkan calon Wakil Walikota Malang, H. Dimyati, dalam mendukung pembangunan Kota Malang.
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Menambah agenda memenuhi undangan, Abah Anton Calon Walikota Malang menghadiri acara silaturahmi bersama jajaran pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Kedungkandang Sabtu, 11 Oktober 2024.
Bertempat di kediaman R. Moejono Soediono, Jalan Danau Jempang, RW 7 Kelurahan Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang acara tersebut menjadi ajang mempererat hubungan dan membahas isu-isu krusial bagi masyarakat setempat.
Tampak hadir dalam acara ini tokoh-tokoh penting dari berbagai wilayah, termasuk lelaki yang biasa dipanggil Pak Nanang dari Sawojajar dan seorang wanita biasa dipanggil Bu Pujo Yuwono dari Kelurahan Madyopuro.
Wakil Ketua PWRI, Mudjono Soedono, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengenalkan Kampung Bersinar RW 07, yang pernah meraih juara 1 pada tahun 2021. Kampung tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Kampung Iklim Tingkat Utama, sekaligus menjadi pusat aktivitas UMKM yang berhasil mengekspor produk-produk lokal. Beliau juga menyinggung pentingnya peningkatan infrastruktur, seperti Gedung Merdeka yang perlu diperbesar.
"Kami berharap Gedung Merdeka bisa diperbesar untuk menampung lebih banyak kegiatan warga. Ini sangat penting untuk mendukung berbagai program di wilayah kami," ungkap Pak RW setempat.
Pada kesempatan itu, hadir pula dokter Rohana, seorang mantan pimpinan di RSUD, yang menyampaikan dukungannya kepada Abah Anton. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Abah Anton, Kota Malang mengalami banyak perubahan positif.
"Saya pernah menjadi pimpinan di RSUD dan merasakan langsung kepemimpinan Abah Anton. Beliau adalah pemimpin yang peduli dan selalu terbuka dengan masukan dari masyarakat. Kami mendukung sepenuhnya kepemimpinan yang memperjuangkan masyarakat," kata dokter Rohana.
Di hadapan para hadirin, Abah Anton juga memperkenalkan calon Wakil Wali Kota Malang, H. Dimyati, yang dikenal bekerja di perusahaan besar dan aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Namun, ia menyayangkan bahwa Kota Malang belum maksimal dalam memanfaatkan peluang CSR.
"Sayangnya, Kota Malang belum mengajukan program CSR, sehingga tidak ada bantuan yang masuk. Sejak awal, saya sudah sampaikan bahwa anggaran yang terbatas tidak bisa mengandalkan APBD saja. CSR bisa menjadi solusi, tapi hal ini membutuhkan inovasi dari kepala daerah," ujar Abah Anton.
Abah Anton juga menegaskan pentingnya perencanaan pembangunan yang cepat dan inovatif.
"Pembangunan harus sesuai harapan masyarakat. Saya ingin proses yang cepat, seperti yang dulu sudah saya mulai. Blusukan juga merupakan cara yang bermanfaat untuk memahami langsung kebutuhan masyarakat," tambahnya.