Produksi Playmat Interaktif: Kuatkan Pendidikan Daerah Pinggiran dan Mendukung Keterampilan STEAM

Eko Rudianto
20 September 2024 | 13.37 WIB Last Updated 2024-09-20T14:05:02Z

Abdul Rahman Prasetyo, M.Pd bersama para peserta telah memproduksi playmat interaktif berbasis audio visual

PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan di daerah pinggiran seringkali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga kurangnya akses ke teknologi modern. Menjawab tantangan tersebut, sebuah inisiatif inovatif yakni produksi playmat interaktif berbasis audio visual dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di Kabupaten Pacitan. 

Kegiatan produksi tersebut melibatkan 12 sekolah dasar yang ada di sekitar pesisir Kabupaten Pacitan. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi bagi sekolah-sekolah yang kurang terfasilitasi, tetapi juga memperkenalkan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang relevan dengan muatan lokal.

Pelatihan ini berlangsung dari bulan Juli hingga November 2024, dipimpin oleh Abdul Rahman Prasetyo, S.Pd, M.Pd, seorang dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) dengan menggandeng komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali siswa dan guru dengan keterampilan yang tidak hanya berfokus pada kreativitas, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru di wilayah tersebut. Melalui teknik tufting, para peserta dilatih untuk memproduksi playmat yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran audio-visual yang menarik. 

“Kami ingin memberikan akses pendidikan berkualitas melalui inovasi produk yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah pinggiran. Produk playmat interaktif ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu belajar, tetapi juga dapat menjadi produk unggulan yang meningkatkan daya saing sekolah dalam komunitasnya,” ujar Abdul Rahman Prasetyo. 

Menurutnya, dengan memadukan teknologi sederhana dan muatan lokal, siswa akan lebih mudah menyerap pelajaran, terutama dalam bidang STEAM. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong keterlibatan komunitas secara aktif. Pacitan Cerdas (PACE), sebuah komunitas lokal yang selama ini fokus pada pemberdayaan pendidikan di daerah terpencil, menjadi mitra penting dalam mengembangkan keterampilan para peserta pelatihan. Kolaborasi ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas, poin 8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan.

Demo pembuatan playmat interaktif berbasis audio visual oleh tim

Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek). Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan tidak hanya pada pengembangan sumber daya manusia di sekolah-sekolah pinggiran Pacitan, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui produk yang memiliki nilai jual.

Melalui pelatihan ini, diharapkan sekolah-sekolah di wilayah pinggiran Pacitan mampu lebih mandiri dalam menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Playmat yang dihasilkan akan mendukung proses belajar secara efektif, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan kreativitas lokal, produk ini dapat dikembangkan sebagai industri kreatif yang tidak hanya bermanfaat bagi pendidikan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Produksi Playmat Interaktif: Kuatkan Pendidikan Daerah Pinggiran dan Mendukung Keterampilan STEAM

Trending Now