ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Pelatihan Batik Cap Motif Khas Pacitan, Kembangkan Kreativitas dan Jiwa Wirausaha Generasi Muda

Eko Rudianto
20 September 2024 | 13.45 WIB Last Updated 2024-09-20T07:17:38Z


PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan berbasis seni dan budaya kini semakin dilirik dan mendapat banyak perhatian, terutama dalam rangka memperkuat identitas lokal dan meningkatkan keterampilan anak-anak. Oleh karena itu salah satu dosen seni rupa Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., menggagas pelatihan batik cap bagi siswa sekolah dasar di daerah Kabupaten Pacitan. Dengan menggandeng komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE), kegiatan ini terlaksana selama periode bulan Juli hingga November 2024 dan diikuti oleh 12 sekolah dasar. 

Mengusung konsep Adaptive Learning dan Technopreneurship Digital, pelatihan ini menggabungkan pembelajaran interaktif yang berfokus pada kreativitas, sekaligus memberikan pengetahuan mengenai aspek wirausaha berbasis teknologi kepada para peserta didik.

Dalam pelatihan ini, anak-anak tidak hanya diperkenalkan pada teknik dasar batik cap, tetapi juga diberikan pemahaman mengenai proses produksi yang dapat dikembangkan secara kreatif. Para peserta diajak untuk mengeksplorasi motif-motif khas Kabupaten Pacitan yang memiliki nilai historis dan budaya. Proses ini juga dirancang agar peserta mampu merasakan pengalaman langsung membuat batik dengan menggunakan alat cap. Keterlibatan anak-anak dalam kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya batik sejak usia dini sekaligus menumbuhkan minat mereka pada bidang seni dan wirausaha.

Ketua kegiatan, Dr. Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd, menyampaikan harapan agar siswa tidak hanya memahami teknik batik namun juga memiliki rasa bangga akan warisan budaya serta menumbuhkan nilai ekonomi melalui keterampilan membatik dan teknik wirausaha digital.

“Kami berharap melalui pelatihan ini, anak-anak tidak hanya memahami teknik batik, tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap warisan budaya daerah mereka. Lebih dari itu, kami ingin mereka dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi peluang ekonomi di masa mendatang.” Tutur Dr. Ike

Selain itu, pelatihan ini juga mencakup pengenalan aspek kewirausahaan, seperti bagaimana memasarkan produk batik hasil karya anak-anak melalui platform digital.

Pendekatan adaptif dalam kegiatan ini memungkinkan anak-anak dengan berbagai latar belakang pendidikan dan keterampilan untuk tetap dapat mengikuti pelatihan secara maksimal. Dengan didukung oleh teknologi digital, pelatihan ini memperkenalkan para peserta pada penggunaan media sosial dan e-commerce sebagai alat untuk memperluas pasar dan mempromosikan produk mereka.

Kegiatan ini sejalan dengan upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam program Bima.

Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda di Pacitan agar lebih tertarik pada seni batik serta mampu mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis budaya lokal. Dengan keterampilan membatik yang mereka pelajari, diharapkan anak muda dapat memanfaatkan warisan budaya tersebut sebagai peluang usaha, memperkenalkan batik Pacitan ke pasar yang lebih luas, dan turut melestarikan tradisi. Selain itu, pelatihan ini juga akan membekali mereka dengan pengetahuan untuk mengembangkan potensi daerah dalam sektor ekonomi kreatif.


Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pelatihan Batik Cap Motif Khas Pacitan, Kembangkan Kreativitas dan Jiwa Wirausaha Generasi Muda

Trending Now