Diketahui siswi tersebut bernama Dwi Masruroh yang duduk dikelas XII C, almarhumah yang akrab disapa Ruroh itu juga termasuk siswa yang berprestasi, pasalnya dia adalah salah satu anggota Ning Lingkungan MAN 1 Malang.
Gus-Ning merupakan program kerja kesiswaan madrasah sebagai ajang pemilihan siswa-siswi terbaik dengan predikat akademik dan nok akademik serta sesuai nominasinya, terdapat Gus-Ning Lingkungan, Gus-Ning Ramah Anak, Gus-Ning Berbakat, Gus-Ning Berencana serta Gus-Ning Favorit.
Organisasi Perwakilan Kelas (PK) MAN 1 Malang yang merupakan salah satu organisasi yang berada dibawah kesiswaan tengah melakukan kajian terhadap musibah yang terjadi ini. Kajian tersebut bertujuan agar musibah yang terjadi tidak akan terulang kembali, mengingat belakangan potensi terjadi laka begitu meningkat.
PK MAN 1 Malang merasa tidak cukup untuk sekedar memberikan ucapak belasungkawa atau dukacita, upaya menciptakan birokrasi sehingga memutuskan suatu regulasi, yang mengatur demi kenyaman dan kemanan siswa adalah salah satu tugas dari PK MAN 1 Malang. Kajian tersebut dibahas dalam Forum Purna Bhakti Pengurus Perwakilan Kelas MAN 1 Malang, yang beranggotakan Alumni/ Purna Pengurus dari periode pertama hingga periode yang sedang menjabat ini.
Secara eksplisit, isi diskusi yang telah terjadi didalam forum group whatsapp tersebut adalah sebagai berikut :
1. Muhammad As'ad Ma'ruf (Ketua MPK 2015/2016)
Saya melihat akhir akhir ini sering terjadi kecelakaan yg melibatkan siswa siswi man 1 malang dan tak jarang menimbulkan korban jiwa. Saya kira ini adalah suatu yang perlu disorot dan di bahas dalam rapat PK sebagai pengayom dan penyerap aspirasi siswa ,lebih lebih yang berhubungan dengn keselamatan siswa.
Mungkin bisa dimulai dengan rapat dengar pendapat di kelas kelas dimulai dengan pertanyaan kira kira apa yang menyebabkan hal seperti itu terjadi dan membahas solusi seperti apa yang harus nya dilakukan ,dimulai dari lingkup organisasi kelas sampai solusi lintas lembaga, dalam dan luar madrasah. PK harus menjadi organisasi yang out of the box agar terhubung dengan seluruh siswa sebagai keluarga ke dua setelah keluarga dirumah
Monggo untuk kepengurusan PK yang baru saja dilantik sering sering belanja masalah dan menyerap aspirasi siswa dan mencari solusi terbaik di setiap diskusi dan musyawarah PK baik di forum resmi maupun tidak resmi
2. Alfian (Anggota PK MAN 1 Malang 2024/2025)
masuknya terlalu pagi, pulangnya terlalu sore (kebarengan jalanan ramai+kesusu wedi telat)
3. Muhammad As'ad Ma'ruf (Ketua MPK 2015/2016)
Bentuk kependulian bukan hanya dengan memasang pamflet duka cita tapi lebih pada penncegahan ,dan PK punya kewajiban disana, kalau pun tidak mengurangi KBM yang sudah berjalan mungkin bisa dengan :
1.sosialiasi keselamatan berkendara baik dari fasilitas keselamatan dan cara berkendara yang baik dan benar atau lebih spesifik bagaimana cara menyalib yang aman dan benar
2.mungkin ada armada pennjemput yang bekerjasama dengan elf elf daerah
Dan lain sebagainya
4. Fahrizal Ilham (Anggota PK MAN 1 Malang 2024/2025)
Mohon izin menambahkan Mas, pertama-tama tentu, berita duka ini tidak pernah kita inginkan bersama. Saya juga setuju bahwa perlu ada upaya penanggulangan yang kalaupun tidak signifikan dampaknya, setidaknya sudah terlihat itikad baik dan keseriusannya.
Namun, saya juga ingin menambahkan, barangkali sedikit sudut pandang dari purna PK yang kebetulan pernah bersinggungan dengan Ruroh. Saya memang bukan orang yang paling dekat atau yang paling mengerti semua permasalahan hidup dia. Tapi dalam beberapa kesempatan, kami sering bertukar pikiran, cerita, dan nilai-nilai kebaikan.
Sehingga, berita duka ini, tentu menjadi pukulan yang cukup telak bagi saya karena kehilangan sosok rekan diskusi yang punya ambisi tinggi dengan sederet wishlist dan mimpi-mimpinya. Dan saya yakin, duka yang mendalam ini, tidak saya rasakan sendirian. Tapi juga teman-teman PK lainnya, terkhusus yang pernah bekerja dalam satu masa bakti yang sama.
Namun, membaca tulisan panjang dari Mas Asad ini, membuat saya juga jadi sadar, kalau boleh jadi selama ini kita belum sepenuhnya peduli atas kondisi rekan-rekan di sekitar kita. Meski bisa dipahami, kalau kita semua berduka, namun solusi terbaik juga perlu diupayakan.
Mungkin sedikit yang perlu saya tekankan adalah, perlu adanya kesadaran bahwa ini merupakan urusan yang genting dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Jangan sampai ada Ruroh lainnya. Seharusnya, satu nyawa sudah cukup untuk menjadi teguran bagi kita semua.
Saya memikirkan, upaya yang mungkin bisa mulai diinisiasi dan digerakkan oleh teman-teman PK yang saat ini menjabat adalah, berdiskusi dan menyampaikan usulan ihwal penanggulangan kecelakaan ini dengan sesegera mungkin kepada pihak Pembina, Waka, bahkan kalau perlu ke Kepala Madrasah.
Tentu kita tahu, kalau perubahan signifikan bisa terjadi kalau pihak-pihak yang berada di posisi tertinggi tersebut memiliki keinginan untuk menghasilkan program atau peraturan baru yang dapat meminimalisasi angka kecelakaan bagi siswa-siswi MAN.
Terakhir, ada baiknya, hal-hal baik seperti penggalangan dana, takziyah, ataupun doa bersama, bisa tetap diagendakan juga. Harapannya, seluruh ikhtiar kita ini, selanjutnya dicatat sebagai amal yang mempermudah jalannya Ruroh di sana. Semoga, almarhumah diterima amal ibadahnya, diampuni dosanya, dan bisa kita jumpai lagi nantinya di surga, dalam keadaan bahagia dengan semua tawa dan gebrakannya-yang sangat khas itu.
5. Muhammad As'ad Ma'ruf (Ketua MPK 2015/2016)
Inilah MPK/PK ,berasas kan anfa'uhum lin nas menjadi manusia manusia yang Khoirun nas.
Terus perjuangkan kebaikan untuk orang sekitar,supaya teman ,guru,rekan lintas organisasi merasakan betul dampak kehadiran PK dan untuk kepengurusan saat ini terus kawal supaya menjadi kebijakan madrasah dan menghasilkan kan peraturan baru.
6. M. Manbaul Arzaq Fatoni (Ketua PK MAN 1 Malang 2024/2025)
Semaksimal mungkin kita akan mencari solusi terbaik dari usulan para siswa mas dan langsung kita bicarakan dengan pembina, waka, maupun kepala sekolah.
7. Muhammad As'ad Ma'ruf (Ketua MPK 2015/2016)
Kalau dari saya yang dilakukan dekat ini mungkin
1.penggalangan dana
2.kirim doa ,atau ta'ziah
Solusi jangka panjang
1.menjadikan pembelajaran agar tidak terulang
dengan program .
Sadar selamat pergi dan pulang sekolah (SSPPS)
2.mungki sudah mulai memikirkan untuk mempunyai armada penjemputan yang ditempat kan dititi titik kumpul tiap daerah.
3.tatib lebih ketat lagi dalam mengecek kelengkapan berkendara ,karena sekarang kan parkir nya diluar jadi tidak terdeteksi yang tidakembawa helm.
4.madrasah dan ortu harus memastikan siswa atau anak nya dalam kondisi prima saat berkendara dengan metode metode yang harus dicari tau formulanya.
Mungkin itu dulu dari saya.
8. Muhammad Nadhif Fardhani (Anggota PK MAN 1 Malang 2017/2018)
mungkin sedikit saran apabila memungkinkan
1. melakukan sosialisasi dengan bekerja sama/mengundang ahli dibidangnya misal polantas dsb sebagai langkah antisipasi.
2. adanya keringanan jam masuk apabila terjadi hujan dipagi hari, mungkin banyak yang terburu2 karena takut telat dan dapat poin, sehingga kalau ada keringanan jam masuk mungkin bisa jadi solusi agar siswa/i bisa berangkat lebih tenang.
3. adanya sistem hotline yg terhubung ke sekolah. untuk ini bisa didiskusikan misal dibuatkam stiker yang ditempelkan ke kendaraan/disematkan pada kartu pelajar. hal ini bertujuan agar semisal terjadi kecelakaan, korban/warga sekitar dapat menghubungi nomor tertera selain daripada nomor keluarga/kerabat.
9. Muhammad Wildan (Anggota PK MAN 1 Malang 2018/2019)
mungkin dari saya juga ada sedikit saran jika memungkinkan:
1. Adanya pembatasan penggunaan kendaraan bermotor bagi setiap siswa, karena dari pengalaman saya dulu 1 orang 1 motor jadi terkesan volume kendaraan di jalanan juga bertambah banyak. kalo bisa barengan 1 motor 2 orang.
2. menggandeng pihak kepolisian untuk memberikan edukasi terkait tata cara dan juga apa apa yang wajib dilakukan ketika berkendara.
3. pengecekan rutin kendaraan siswa dari pihak tatib atau menggandeng pihak kepolisian untuk memastikan bahwa kendaraan yang mereka bawa memenuhi persyaratan berkendara.
4. mungkin peran orang tua untuk pengawasan dan senantiasa berkomunikasi dengan anaknya ketika bepergian kemana mana harus dilakukan.
Ditengah-tengah diskusi tersebut para purna/ alumni juga memberikatan Selamat datang para pengurus baru PK Masa bakti 24-25 salam kenal, grub ini adalah grub seluruh anggota PK lintas generasi mulai awal berdirinya PK th 2015 sampai sekarang. Grub ini dibentuk bertujuan untuk :
1.lebih mempererat tali kekeluargaan anggota PK lintas generasi.
2.sebagai wadah atau tempat curhat dan berkeluh kesah bagi anggota PK baik yang sedang menjabat atau yang sudah purna.
3.sebagai sarana menambah wawasan dari kakak kakak purna , mengenai kampus,dan lain sebagainya atau sharing sharing pengalaman.
Jangan sungkan jangan malu untuk bertanya dan berbagi keluh kesah atau kebahagiaan disini kita semua satu keluarga besar MPK/PK MAN 1 MALANG. Tidak ada yang lebih tua atau yang lebih muda.