ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Lestarikan Sumber Air, Tim Pengabdian Masyarakat FP UB Terapkan Lubang Resapan Biopori di Kecamatan Karangploso

Admin JSN
14 September 2024 | 19.10 WIB Last Updated 2024-09-14T12:10:06Z

 


MALANG | JATIMSATUNEWS: Kecamatan Karangploso memiliki sumberdaya  air yang melimpah. Hampir di setiap desa di Kecamatan Karangploso memiliki sumber mata air. Salah satu Desa yang memiliki sumber mata air adalah Desa Bocek. Setidaknya terdapat dua sumber mata air yang banyak dimanfaatkan oleh warga. Sumber Suko dan Sumber Sabrang Ampel atau Mbrang Ampel warga sekitar menyebutnya (Karangploso, 24 Agustus 2024).

“Kalau Sumber yang besar disini ya Sumber Suko. Selama ini sumber Suko dimanfaatkan buat mengairi lahan pertanian, kegiatan seperti suroan oleh warga sekitar, Ya setidaknya ada 700 KK yang memanfaatkan untuk keperluan rumah tangga seperti air minum, mandi dan mencuci” Ujar Abdul Kodim selaku Kepala Desa Bocek saat dimintai keterangan di Kantor Desa.

Karena kebutuhan warga sekitar di sekitar Desa Bocek untuk kegiatan pertanian dan pemukiman, maka alih fungsi lahan hutan tidak dapat dihindari. Akibat alihfungsi lahan hutan pada daerah tangkapan air berpotensi untuk menurunkan debit air di sumber Suko. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya air yang meresap ke dalam tanah sehingga menyebabkan berkurangnya aliran air tanah yang menuju sumber mata air.

Pemasangan lubang resapan biopori

Upaya mitigasi yang dilakukan untuk melestarikan sumberdaya air adalah dengan pemasangan lubang resapan biopori di daerah resapan air Sumber Suko, Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Prof. Dr. Ir. Soemarno, MS, dosen FP UB, dan mahasiswa Departemen Tanah FP UB. Pemilihan lubang resapan biopori bukanlah tanpa alasan, selain pembuatan dan pemasangannya yang mudah, lubang resapan biopori juga dinilai efektif dalam meresapkan air hujan.

“Lubang resapan biopori ini sebenarnya teknologi yang sederhana, hanya dibuat dengan pipa PVC kemudian ditanam di tanah, fungsinya adalah untuk lebih banyak memasukkan air hujan ke dalam tanah Mas, sehingga nanti sumber air yang ada di bawahnya bisa tetap terjaga. Harapannya ya agar sumber airnya dapat digunakan secara berkelanjutan” Jelas Deva salah satu anggota tim pengabdian masyarakat Faklutas Pertanian Universitas Brawijaya.

“Lubang resapan biopori tidak memerlukan tempat yang banyak, dan bahannya terjangkau sehingga dapat di buat dengan mudah oleh warga sekitar” Lanjut Deva.

Penerapan teknologi sederhana dengan bahan yang mudah dijangkau diharapkan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama dalam konservasi air. Selain itu penerapan teknologi lubang resapan biopori di Desa Bocek dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menerapkan hal serupa terutama di pemukiman dan lahan tangkapan air.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lestarikan Sumber Air, Tim Pengabdian Masyarakat FP UB Terapkan Lubang Resapan Biopori di Kecamatan Karangploso

Trending Now