ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Komunitas Feminis Themis Gelar Acara Puncak Bertajuk Ciptakan Lingkungan Inklusif

M. Kholilur Rohman
21 September 2024 | 17.00 WIB Last Updated 2024-09-21T10:00:01Z


 Foto: dokumentasi pribadi

MALANG | JATUMSATUNEWS COM: Lingkungan Inklusif adalah bagian dari upaya menciptakan keadilan untuk setiap orang, utamanya bagi penyandang disabilitas. Kepedulian terhadap lingkungan inklusif ditunjukkan oleh komunitas Feminis Themis melalui kegiatan penguatan hak kesehatan seksual reproduksi komunitas tuli. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari senin (21) bertempat di Malang Creative Center (Ruang Amphitheater 2 Lt. 5). Kegiatan yang dimulai pukul 10 itu juga diikuti oleh pelbagai awak media yang ikut menyuarakan urgensi lingkungan inklusif. 

Sebagai informasi, perempuan penyandang disabilitas termasuk Tuli, masih kerap mengalami diskriminasi gender. Sepanjang 2022, terdapat 81 Kekerasan Berbasis Gender dan Disabilitas di mana perempuan Tuli adalah penyintas terbanyak, yaitu 39% (31 kasus). Berangkat dari fenomena tersebut, maka gerakan penguatan hak kesehatan seksual reproduksi komunitas tuli mutlak penting dilaksanakan. 

Dalam kesempatan tersebut pembicara yang hadir diantaranya Rachmita Maun Harahap dari Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, ada juga Nissi Taruli Felicia dari Co-Founder FeminisThemis, kemudian Kristy Nelwan dari Head of Communication dan Chair of Equity, Diversity and Inclusion Board, Unilever Indonesia. 

Selain itu, upaya menciptakan lingkungan inklusif oleh komunitas Feminis Themis Academy juga dilaksanakan di Kota Bandung dan Jogja. Hal ini menunjukkan keseriusan komunitas untuk mengawal keadilan, utamanya bagi penyandang disabilitas. 

Pada sesi pemaparan materi, Rachmita dari pihak Komisioner Komnas disabilitas menjelaskan apa dan bagaimana tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut. 

"Selain fokus pada pemantauan dan advokasi, tentu kegiatan ini berfungsi agar tidak terjadi lati diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Termasuk stigma negatif yang masih banyak mengakar kuat di masyarakat. Sehingga tidak terjadi lagi disabilitas yang dipandang sebelah mata dan disepelekan. Juga yang tak kalah penting adalah akomodasi yang layak untuk para pelamar kerja. Juga nengontrol apakah sudah diberikan aksesibilitas yg tepat," paparnya. 

Di sisi lain, Nissi Taruli Felicia dari Co-Founder FeminisThemis juga menjelaskan latar belakang penguatan hak kesehatan seksual reproduksi komunitas tuli diangkat menjadi pembahasan. 

"Masih banyak yang belum menyadari konsep dan substansi dari lingkungan inklusif. Penerapan di lapangan juga masih lemah. Juga masih banyak yg menganggap menstruasi adalah hal tabu. Saat ditanya mereka nggak paham," tegasnya. 

Acara berlangsung meriah. Antusias peserta sangat tinggi. Hal itu ditunjukkan dari keaktifan peserta setelah penyampaian materi oleh narasumber. Kemudian acara diakhiri dengan sesi foto bersama.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Komunitas Feminis Themis Gelar Acara Puncak Bertajuk Ciptakan Lingkungan Inklusif

Trending Now