SURABAYA|JATIMSATUNEWS.COM – Ada acara spesial di kampus Stikosa AWS Jalan Nginden Intan Timur I/18 Surabaya pada Rabu kemarin (18/9/2024). Acara tersebut merupakan kunjungan 26 orang guru Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Bintang Utara Malaysia dan kesepakatan kerja sama dengan Stikosa AWS dalam hal kolaborasi kegiatan.
Penanda tanganan Memorandum of Understanding (perjanjian kerjasama) dilakukan oleh Kepala Sekolah SMK Seri Bintang Utara Malaysia, Wan Noraida binti Wan Nordin, dan Ketua Stikosa AWS, Dr Jokhanan Kristiyono, M. Med. Kom. sekaligus dilaksanakan pula Seminar Internasional bertema Global Perspectives in Journalism: A Comparative Study, yang menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Sukowidodo dan Dr. Jokhanan dengan moderator Gusti Sutisna.
Menurut Entis Sutisna, Founder & Commissioner of Farbig International, SMK Seri Bintang Utara adalah sekolah menengah unggulan yang artinya berprestasi sangat baik di Malaysia. Sebagai penginisiasi pertemuan, Entis memilih Stikosa AWS sebagai tujuan kunjungan. Disamping merupakan kampus komunikasi tertua di Indonesia Timur, juga banyak menghasilkan tokoh jurnalis, tambahnya.
Dihubungi usai acara, Wan Noraida mengatakan akan secepatnya melakukan pertemuan dengan para guru di SMK Seri Bintang Utara untuk membahas detail pelaksanaan kerjasama. “Termasuk kemungkinan mengirim beberapa siswa kami untuk memperdalam ilmu jurnalistik di Stikosa AWS,” ujarnya.
Etika Komunikasi
Hal menarik dalam sesi tanya jawab di Seminar Internasional tersebut adalah saling bertukar informasi mengenai kebebasan berpendapat, kebebasan pers, investigasi jurnalistik, perlindungan jurnalis dan obyek komunikasi lainnya di negara masing-masing.
Sukowidodo menyatakan, kesantunan jurnalis masih menjadi problem besar dalam dunia jurnalistik di Indonesia. Demikian juga Jokhanan berpendapat senada. Menurutnya, kini banyak bermunculan media-media baru yang tidak terkontrol. Di sisi lain, ada yang hilang dari sistem pendidikan di Indonesia yaitu etika berkomunikasi, termasuk cara menyampaikan pendapat dengan santun, yang tidak diajarkan di bangku SMP dan SMA.
Khusus tentang mata kuliah di Stikosa AWS, Jokhanan mengatakan bahwa seluruh mata kuliah berbasis teknologi, agar tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang sangat dinamis.