Jawa Timur Konsisten tumbuh
MALANG | JATIMSATUNEFEE3 SSST27 September 2024 – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan konferensi pers terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Agustus 2024. Acara yang diselenggarakan secara hybrid, luring di Malang dan daring melalui Zoom, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan serta media lokal.
Jawa Timur terus menunjukkan kinerja ekonomi yang solid. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2024 tercatat mencapai 4,98% year-on-year (yoy), menggambarkan momentum positif di tengah tantangan global. Sementara itu, inflasi terkendali pada level 2,05% (yoy) di bulan Agustus 2024, dan bahkan mencatatkan deflasi sebesar 0,07% dibandingkan bulan sebelumnya.
Perdagangan internasional Jawa Timur juga terus berkembang. Ekspor pada Agustus 2024 mencapai USD 2,41 miliar, didorong oleh sektor industri pengolahan. Namun, peningkatan impor sebesar USD 2,68 miliar menyebabkan defisit perdagangan sebesar USD 0,26 miliar. Meski demikian, angka kemiskinan berhasil ditekan hingga 9,79% pada Maret 2024, turun 0,56 poin dari tahun sebelumnya, menjadi salah satu capaian penting dalam pengentasan kemiskinan.
Hingga Agustus 2024, realisasi pendapatan negara di Jawa Timur mencapai Rp168,28 triliun, atau 58,52% dari target APBN. Sumber pendapatan terbesar berasal dari penerimaan perpajakan yang mencapai Rp162,94 triliun. Di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mencatatkan kinerja positif dengan realisasi 98,94% dari target.
Dalam hal belanja negara, hingga Agustus 2024, Jawa Timur mencatatkan belanja sebesar Rp87,87 triliun, tumbuh 12,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Alokasi terbesar berada pada sektor infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, dengan realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp31,46 triliun. Pembangunan jalan, jembatan, irigasi, serta peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama.
Penerimaan pajak di Jawa Timur tercatat sebesar Rp77,32 triliun, tumbuh 8,11% dibandingkan tahun sebelumnya.
'Cukai juga mengalami pertumbuhan, namun bea keluar turun hingga 40% akibat harga referensi CPO yang rendah.
"Di sisi lain, PNBP yang dikelola DJKN mencatatkan realisasi lelang sebesar Rp3,17 triliun atau 74,29% dari target, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah," kata Dudung, Kepala Kantor DJKN Jawa Timur.
Alokasi belanja kementerian/lembaga mendukung sejumlah proyek strategis nasional di Jawa Timur, seperti pembangunan jalan sepanjang 90 km dan jembatan, dengan nilai mencapai Rp1,34 triliun. Selain itu, belanja di sektor kesehatan, pertanian, serta peningkatan bantuan sosial yang naik sebesar 27,59% turut mendukung kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Proyek Strategis Nasional, seperti Fly Over Aloha dan jalur ganda kereta api Mojokerto-Sepanjang, terus dipercepat. Proyek-proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat infrastruktur di Jawa Timur, memperbaiki konektivitas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dukungan APBN melalui transfer ke daerah di Jawa Timur mencapai Rp56,42 triliun atau 70,15% dari pagu, dengan pertumbuhan 10,86% (yoy). Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta Dana Desa mengalami peningkatan signifikan, mempercepat pembangunan infrastruktur di tingkat desa serta mendukung pengentasan kemiskinan.
Dalam konferensi tersebut, beberapa pejabat penting hadir, termasuk Staf Khusus Menteri Keuangan, Prof. Dr. Chandra Fajri Ananda, serta perwakilan dari Bank Indonesia Malang. Mereka menyoroti pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal pusat dan daerah untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Jawa Timur ke
Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan penyerapan anggaran, kebijakan fiskal di Jawa Timur memberikan dampak nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan seperti defisit perdagangan masih ada, namun optimisme tetap terjaga, dengan upaya pemerintah untuk mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir tahun 2024.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Sigit Danang Joyo, Dudung Rudi H, Didyk Choiroel, dan Untung Basuki, yang berperan dalam pengelolaan fiskal di wilayah Jawa Timur.