ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Goheba Lambang Moderasi Dari Ternate

04 September 2024 | 08.04 WIB Last Updated 2024-09-04T01:10:54Z
Dengan Latar Lambang Kesultanan Ternate


Mantan Menteri Agama era SBY, Lukman Hakim Saifuddin (LHS) sebagai sosok inisiator gerakan Moderasi Beragama dalam berbagai kesempatan sering mengatakan bahwa moderasi beragama adalah sebuah jalan tengah dalam keberagaman agama di Indonesia. Ia adalah warisan budaya Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan antara agama dan kearifan lokal (local wisdom).

Pernyataan Lukman yang juga putra mantan Menteri Agama era Kemerdekaan KH. Syaifudin Zuhri ini ini bukan sekedar isapan jempol semata. Pada perjalanan saya ke Ternate mengawal anak-anak peserta Myres dan Kompetisi Sains Madrasah, saya sempat mendatangi Istana Sultan Ternate yang tidak jauh dari lokasi pembukaan Kompetisi Sains Madrasah yang diselenggarakan di lapangan Ngaralamo, saya menemukan lambang kerajaan Ternate yang sarat akan moderasi beragama. 

Pada Lambang Kerajaan yang berupa Garuda Berkepala Dua yang dalam bahasa lokal disebut Goheba ini, berdasar prasasti mempunyai makna lambang, Burung Garuda diberi dua kepala sebagai penanda bahwa Kesultanan Ternate selalu memperhatikan kebijakan yang memberikan keseimbangan  antara dunia dan akhirat. Sayap diilustrasikan tidak mengepak tetapi turun seolah merangkul sebagai perlambangan sikap hidup yang merangkul semua manusia yang berlainan ras, suku, agama dan golongan. 

Membaca makna burung garuda ini, sejenak saya tercekat dan sangat kagum. Lambang ini dibuat sejak Kesultanan Ternate berdiri. Artinya lambang ini tidak dibuat-buat untuk program pemerintah moderasi beragama. Saat diperjalanan menuju hotel tempat tinggal, pak Adi penduduk asli Tidore yang menjadi driver rombongan kami, sempat saya tanya bagaimana kondisi masyarakat Ternate dan Tidore saat kerusuhan Maluku pada pemerintahan Gus Dur.  Pak Adi bercerita bahwa Ternate dan Tidore tidak terpengaruh karena mereka masyarakat muslim sudah terbiasa dan terbudaya melondungi non muslim. 

Simbol Kesultanan Ternate yang diatas kepala Goheba terdapat 4 jambul melambangkan surat al-ikhlas, menunjukkan moderasi beragama bukanlah agama baru, ia bersumber dari surat al-ikhlas yang mengisyaratkan keesaan Tuhan. Moderasi beragama merupakan saripati keberagamaan kita yang memandang orang lain sebagai sama-sama makhluk Allah yang harus dihargai dan dihormati.

Sayap besar yang tersusun dalam 5 bulu melambangkan himbauan shalat lima waktu, menjadi isyarat kuat bahwa moderasi bukanlah menganggap semua agama sama atau kita boleh beribadah ala semua agama. Kita tetap harus teguh pendirian dalam keimanan masing-masing dalam agama yang diyakini. Tetapi keimanan kita harus mampu melindungi yang berbeda keyakinan dalam bingkai kemanusiaan atau ukhuwah basyariyah. 

Keseimbangan hidup manusia tercermin pada bagaimana ia berinteraksi dengan manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan dan interaksi manusia dengan sang Pencipta. Isyarat lambang 8 bulu yang ada dibawah Goheba sebagai perlambang keseimbangan hidup. Hal ini adalah cerminan dari hadits man lam yasykurinnas lam yasykurillah barangsiapa yang tidak bisa berterima kasih kepada sesama manusia maka ia sesungguhnya tidak bersyukur pada Allah. Masyarakat Ternate bahkan mengadopsi hadits ini dalam bahasa daerah kata terima kasih banyak, mereka ungkapkan dengan kata syukur dofu. 

Tujuh bulu kicil melambangkan fatihah, sunggug pemilihan yang luarbiasa, karena al-Quran itu diringkas dalam fatihah. Fatihah diringkas dalam basmalah. Basmalah diringkas dalam huruf ba' yang artinya biy kana maa kana biy yakunu ma yakunu sebabKu semua yang telah terjadi dan sebabKu apa yang akan terjadi. Perbedaan ras, suku, bahasa, bangsa, agama adalah kehendak Allah yang harus kita yakini. Setiap yang membaca fatihah ia harus menyakini ini. Fatihah adalah pembuka. Pembuka hati adalah sikap menghargai sesama mahluk Tuhan tanpa membedakan.

Pelajaran penting dari Ternate bahwa moderasi beragama adalah beragama itu sendiri. Tidak ada agama yang mengajarkan melawan sesama manusia. Saat seseorang memburu ridlo Allah iapun harus menghormati ciptaanNya. Wallahu A'lam

Shampton Masduqi







Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Goheba Lambang Moderasi Dari Ternate

Trending Now