ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


DPD RI Terpilih X Kadisbudpar Jatim, Bicara Tantangan Pariwisata Hingga Perda Keemanan Wisatawan

Admin JSN
03 September 2024 | 13.33 WIB Last Updated 2024-09-03T06:33:52Z

 

Pelaku Usaha Wajib Tahu, Ternyata Ini Bocoran Preferesi Wisatawan Hasil Diskusi DPD RI Terpilih X Kadisbudpar Jatim

ARTIKEL|JATIMSATUNEWS.COM - Bukan hanya momentum politik Pilkada serentak, publik pun harus mempersiapkan diri resolusi akhir tahun yang akan datang tiga bulan lagi. Tentu, salah satunya terkait masa liburan panjang natal dan tahun baru (nataru). Tak ayal, ini pun harus menjadi atensi tinggi untuk para pelaku usaha. Pelaku usaha pariwisata misalnya, harus melek dengan preferensi wisatawan agar destinasi wisatanya pun menjadi jujugan pada masa liburan nanti. Nah, bagi para pelaku usaha sektor pariwisata, penting nih baca bocoran cara memikat wisatawan dari hasil diskusi DPD RI Terpilih Jawa Timur Lia Istifhama dengan Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari.

“Bicara pariwisata tak lepas dari ekonomi kreatif, yaitu sebuah sektor yang memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Adanya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak untuk menggaet wisatawan lokal, nasional, bahkan internasional di Jawa Timur,” jelas Kadisbudpar berparas ayu itu, dihadapan senator terpilih Lia Istifhama, Selasa (3/9/24).

Ia pun menambahkan bahwa Jawa Timur memiliki hetrogenitas identitas budaya yang menjadi nilai tawar tinggi wisatawan

“Jatim sangat berpotensi menjadi barometer wisatawan go internasional karena kekayaan budaya yang menjadi daya pikat wisatawan. Apalagi pemandangan alam yang sangat indah menjadi suguhan yang menarik, maka sangat lebih kompleks indikator minat wisatawan,” tambahnya.

Selain itu, event budaya lokal diakui Evy sangat memikat wisatawan. Blak-blakan, ia pun menyebut magnet kuat Jember Fashion Carnaval.

“Banyak gelaran yang sangat membius mata penikmat wisata, bahkan mancanegara. JFC misalnya, event yang digelar sejak 2003 ini sangat sukses memikat publik dan menjadi salah satu jujugan para fotografer internasal dalam kalender event dunia yang akan dihadiri mereka. Dengan begitu, ini sebuah realita yang sangat positif dan membanggakan.” 

Namun bukan hanya potensi sektor pariwisata, Evy juga menjelaskan bahwa pihaknya, yaitu Pemprov Jatim pun telah berupaya meluncurkan perda keamanan wisatawan.

“Ada beberapa lokasi wisatawan yang berada pada naungan pusat, diantaranya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Taman Nasional Baluran. Sedangkan, ada beberapa hal teknis yang memang kami lihat sangat perlu mendapat atensi, terutama keamanan dan perlindungan wisatawan. Oleh sebab itu, kami dari Pemprov Jatim pun tengah menggodok perda terkait itu, terutama asuransi keselamatan di lokasi wisata,” jelasnya.

Menanggapi perbincangan tersebut, Lia Istifhama atau yang kerap disapa ning Lia, menunjukkan respon yang sangat positif.

“Harapan Pemprov Jatim terkait perda perlindungan wisatawan, sangat menyempurnakan keseluruhan aspek yang diharapkan wisatawan saat memilih sebuah destinasi wisata,” jelas keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa itu. 

Politisi yang dikenal dengan tagline cantik, cerdas inovatif kreatif itu, kemudian menambahkan kesamaan diskusi tentang minat wisatawan saat ia berdiskusi dengan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, beberapa waktu lalu.

“Dialog dengan bu Kadis Evy sangat penting dijadikan bocoran para pelaku usaha. Karena ini seirama dengan informasi dari Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, bahwa sesuai survey 2024, ada empat alasan utama destinasi wisata. Pertama adalah kuliner, kemudian budaya atau kearifan lokal masyarakat setempat, event yang disuguhkan, baru yang keempat adalah pemandangan alam. Disini penekanannya adalah pentingnya kuliner dan kreativitas mengangkat sebuah tempat wisata,” katanya.

Ning Lia kemudian menjelaskan penekanan pada identitas lokal.

“Sebuah destinasi wisata harus sesuai preferensi atau minat wisatawan. Pada genzy misalnya, jika memiliki kuliner yang khas, budaya yang khas, dan mampu menyuguhkan event yang menarik. Tidak harus mahal atau mewah, tapi khas dan sesuai identitas lokal. Apalagi jika event tersebut bisa menarik jumlah pengunjung. Sebagai contoh, event olahraga yang menarik anak-anak yang sekaligus mengundang kehadiran orang tua sebagai pendamping mereka," ungkapnya.

Politisi milenial yang dikenal sebagai aktivis dan penulis tersebut juga menyampaikan fakta menarik peluang tumbuhnya desa wisata atau tumbuhnya sektor pariwisata di berbagai daerah tanpa harus mengandalkan pemandangan alam.

“Yang menjadi salah satu peluang menarik, bahwa sebuah daerah yang tidak berdekatan dengan gunung atau pantai misalnya, tetap berkesempatan menumbuhkan ekonomi produktif melalui keberadaan wisata lokal yang menarik. Kuliner yang instagramable dan bersih misalnya.”

"Nah, menarik bukan? Bahwa peluang industri wisata bisa dimiliki oleh wilayah manapun, yang terpenting kreativitas mengangkat identitas lokal, mulai dari kuliner, budaya, maupun suguhan event yang menarik minat pengunjung. Jadi semua secara holistic menjadi multiplier effect atau efek domino peningkatan ekonomi pada banyak sisi," pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPD RI Terpilih X Kadisbudpar Jatim, Bicara Tantangan Pariwisata Hingga Perda Keemanan Wisatawan

Trending Now