Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang melalui UPT Pengelolaan Pemakaman Umum memberikan apresiasi dan dukungan kepada Umat Gereja Katolik Maria Diangkat ke Surga-Lely karena aksi yang dilakukan yaitu melaksanakan kerja bakti di sekitar area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Samaan. Sabtu (31/8/2024).
Bentuk dukungan dengan memberikan izin dan turut pula untuk melakukan kerja bakti bersama. Kerja bakti dilakukan dengan memungut sampah plastik yang tercecer di jalan menuju TPU Samaan, di blok makam dan jalan setapak.
Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Abdi Cukup Santoso mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang dilakukan.
"Kami mengapresiasi dan mendukung kegiatan masyarakat yang tergabung dalam jemaat Gereja Maria Diangkat ke Surga-Lely. Tidak hanya Umat Gereja Katolik Maria Diangkat ke Surga-Lely saja yang berpartisipasi. Namun, ada Paguyuban Bapak-bapak, Komunitas ALMA Putera dan ALMA Puteri, perwakilan umat lintas agama dari FKAUB (Forum Komunikasi Antar Umat Beragama) Malang serta perwakilan dari GKIN (Gereja Kristen Injili Nusantara) Sikhar," beber Abdi.
Dikatakannya, pihaknya merasa bangga karena dalam sejarah mulai tahun 1974, baru sekarang ini ada gerakan kepedulian terhadap lingkungan. Apalagi dilakukan bersama umat lintas agama. "Membersihkan makam sebagai rumah masa depan adalah sebuah tindakan terpuji. Mari kita edukasikan kepada masyarakat sehingga kebaikan-kebaikan ini dapat terus bergulir. Harapan kami semoga dapat menular ke tempat lain dan kebaikan ini tidak berhenti di sini saja," harapnya.
Kemudian, Ketua Panitia Theresia Puji Astutik mengucapkan terimakasih atas dukungan dan apresiasi yang diberikan oleh DLH Kota Malang dengan memberikan izin dan fasilitas, sehingga Umat Gereja Katolik Maria Diangkat ke Surga-Lely dapat melaksanakan kerja bakti di TPU Samaan.
Hal senada disampaikan Romo RD JC Eko Atmono. Ia memberikan ucapan terimakasih atas sinergi yang terjalin sebagai wujud kolaborasi antara elemen masyarakat dan Pemerintah dapat terjalin.
Baginya, kerja bakti di area makam sebagai pengingat akan rumah masa depan yang dapat memberikan peluang sebagai wisata religi. "Kota Malang adalah Kota Bermartabat. Maka, selayaknya kegiatan membersihkan rumah masa depan menjadi satu hal yang patut dilakukan. Di samping itu, Kota Malang adalah kota industri dan kota pendidikan. Kegiatan merawat makam menjadikan makam bersih dan indah. Hal ini dapat menjadi tujuan wisata religi karena makam memiliki nilai kesejarahan," jelas Romo Eko.
Dirinya pun menyampaikan tujuan dari kegiatan kerja bakti ini sebagai momentum memperingati HUT Kemerdekaan ke 79 Republik Indonesia. "Di sisi lain sebagai bentuk kebaktian kita dalam merayakan Hari Jadi Gereja Katolik Maria Diangkat ke Surga-Lely yang ke-71," ujar Romo Eko.
Lebih lanjut, dikatakannya Umat Katolik di Indonesia akan kedatangan tamu Bapak suci Bapak Paulus Fransiskus. Pada tanggal 3 September 2024 akan tiba di Jakarta hingga tanggal 6 September 2024 untuk melakukan pertemuan bersama tokoh agama di Masjid Istiqlal. "Semoga gerakan ini bisa menjadi laporan kami kepada beliau," tuturnya.
Pemilihan TPU Samaan sebagai obyek kerja bakti lantaran Gereja Katolik Maria Diangkat ke Surga-Lely berlokasi di area TPU Samaan. "Selain itu, banyak jemaat yang dimakamkan di TPU Samaan ini. Kami berharap melalui kegiatan positif ini akan terus berkelanjutan," harap Romo Eko.
Di tempat yang sama, Perwakilan dari Forum Komunikasi Antar Umat Beragama Sugianto menuturkan bahwa kerja bakti yang dilakukan lintas agama seperti ini wujud dari toleransi dengan mengutamakan kerukunan serta kondusifitas di Kota Malang. "FKAUB memandang kegiatan ini sangat baik. Semoga dapat menular dengan yang lain," pungkas Sugianto.
Sebelum kegiatan dilakukan, para anggota yang hadir berdoa dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya sebagai bentuk rasa Nasionalisme. (An)