ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Cegah Stunting, SMP Negeri di Sidoarjo Didorong Untuk Dukung Aksi Bergizi

Admin JSN
05 September 2024 | 21.59 WIB Last Updated 2024-09-05T15:01:47Z

 

SMP Negeri di Sidoarjo mengikuti "Gerakan Nasional Aksi Bergizi" untuk mencegah stunting, dengan fokus pada edukasi kesehatan dan gizi, serta konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri.

SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM — Sebanyak 46 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Sidoarjo terlibat dalam "Gerakan Nasional Aksi Bergizi" tahun 2024 sebagai upaya mencegah stunting.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan usaha bersama untuk menurunkan angka stunting di Sidoarjo serta menciptakan generasi emas.

"Giat ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik dalam pencegahan stunting yang bisa dilaksanakan secara rutin di sekolah melalui 4 intervensi, diantaranya senam pagi bersama, sarapan pagi dengan gizi seimbang, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), serta edukasi kesehatan dan gizi," ungkapnya saat acara Gerakan Nasional Gizi Seimbang di SMPN 1 Gedangan pada 5 April 2024.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, menambahkan bahwa stunting tidak hanya mempengaruhi bayi dalam kandungan tetapi juga kesiapan remaja putri untuk melahirkan dan menikah. Ia menekankan pentingnya konsumsi TTD dan makanan bergizi untuk mencegah anemia.

"Agar bebas anemia, selain latihan fisik dan rajin olahraga, remaja putri harus menerapkan minum sebutir Tablet Tambah Darah (TTD) sekali seminggu, serta penuhi gizi seimbang dengan makanan protein hewani setiap hari," tegas Fenny. Ia juga meminta guru di sekolah-sekolah untuk melakukan deteksi dini anemia pada murid perempuan dengan memeriksa ukuran lengan tangan mereka.

"Mari untuk para guru di sekolah, bisa cek sejak dini murid perempuannya jika lengan tangannya kecil maka pastikan bahwa konsumsi tablet tambah darahnya rutin untuk mengindari stunting. Sebab, jika sudah memasuki menstruasi dan pola konsumsi yang tidak sehat serta kurangnya istirahat menjadi faktor utama remaja putri mengidap anemia," jelasnya. 

Kepala SMPN 1 Gedangan, Aris Setiawan, menyambut baik kegiatan aksi bergizi ini. Ia menilai bahwa gerakan ini merupakan contoh kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup generasi muda.

"Semoga kegiatan ini dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa-siswa serta bermanfaat bagi para guru untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya pola makan sehat dan cara mengatasi masalah kesehatan seperti anemia untuk cegah stunting," ujar Aris.

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sidoarjo menunjukkan penurunan signifikan. Dari 16,1 persen pada tahun 2022, turun menjadi 8,4 persen pada tahun 2023. Data pengukuran balita di posyandu dari laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada semester pertama Juni 2024 menunjukkan angka stunting sebesar 2,3 persen. (Zeera)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cegah Stunting, SMP Negeri di Sidoarjo Didorong Untuk Dukung Aksi Bergizi

Trending Now