APERSI Goes to Kampus UMM, Sinergi Atasi Backlog Perumahan di Indonesia

Admin JSN
25 September 2024 | 19.47 WIB Last Updated 2024-09-25T13:23:01Z

 


Kuliah perdana dan kuliah tamu UMM menghadirkan tokoh-tokoh dari APERSI, PT. Semen Indonesia, dan Bank BTN untuk membahas peluang bisnis properti di Indonesia.

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Cukup pagi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ratusan mahasiswa mengikuti kuliah perdana dan kuliah tamu yang mengusung tema "Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa di Sektor Properti dengan Dukungan Semen Nasional Guna Mengejar Backlog Perumahan di Indonesia." 

Acara berlangsung pada 25 September 2024  di Aula Gedung GKB 4 UMM dan dihadiri oleh para tokoh penting dari sektor properti, perbankan, dan semen, serta ratusan mahasiswa. (25/09/2024)

Dr. Ir. Suliyanto, MT, Ketua Program Studi Teknik Sipil UMM menjelaskan bahwa program studi tersebut mencanangkan program unggulan berupa kelas CoE Pengembangan Perumahan. Program ini menggabungkan pembelajaran di kelas selama satu semester dengan magang selama enam bulan, di mana mahasiswa ditargetkan mampu menyusun proyek perumahan untuk uji kompetensi.

 "Kebutuhan akan perumahan sangat potensial, dan mahasiswa diharapkan dapat mengambil kesempatan ini," ungkapnya.

Dekan Fakultas Teknik UMM, Prof. Ilyas Massudin, ST, menambahkan bahwa lulusan UMM tidak hanya dipersiapkan untuk mencari kerja, tetapi lebih kepada kesiapan kompetensi agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Ia menyebut bahwa pengembangan perumahan adalah salah satu sektor yang memiliki peluang besar bagi lulusan Teknik Sipil.

Wakil Rektor IV UMM, Muhammad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., juga menyampaikan pentingnya tata kelola perumahan yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi kebutuhan lahan di masa depan. Ia berharap adanya kolaborasi dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) dan pihak terkait untuk mendidik mahasiswa sesuai dengan kompetensi.

Dalam kuliah umum pertama, H. Junaidi Abdillah, SE.,MM Ketua DPP APERSI, membahas isu backlog perumahan yang mencapai 800 ribu kebutuhan rumah baru setiap tahunnya.

 "Mahasiswa harus lebih realistis dan berani terjun ke dunia usaha properti, karena peluang ASN semakin sempit," pesannya.

Dalam hal ini Junaidi juga memberikan panduan praktis untuk mahasiswa yang ingin terjun ke bisnis properti, mulai dari pengelolaan lahan hingga pemasaran dengan teknologi digital.

Saat ditanya tentang kesan pertamanya menginjakkan kaki di UMM, Junaidi tegas menyebut sebagai paling bagus.

 "Ini kampus yang saya pikir paling bagus yang saya datangi. Suasananya untuk tata letak gedung dan aspalnya bagus. Program kita ke sini dalam rangka membangun enterpreneurship para mahasiswa. Supaya mahasiswa nantinya ke depan jangan berharap hanya sekedar tamat kuliah untuk bekerja di sektor-sektor tertentu, misalnya TNI, Polri, atau apa? Mahasiswa harus menciptakan lapangan kerja, bukan mencari pekerjaan."

Kuliah umum kedua disampaikan oleh Andi Krishna Arinaldi, SVP Business Innovation PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang menyoroti peran Semen Indonesia dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia juga memperkenalkan inovasi produk ramah lingkungan seperti bata interlock yang dirancang untuk membantu mengatasi backlog perumahan di Indonesia.

 "Semen Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan rumah tapak sederhana yang sangat dibutuhkan di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Ide Kusuma Pribadi, Kepala Divisi Bank BTN, menutup sesi kuliah umum dengan pemaparan mengenai pertumbuhan positif harga rumah pasca-pandemi dan stabilnya penyaluran KPR. Ia menekankan pentingnya peran real estate sebagai penggerak ekonomi nasional dan menyarankan mahasiswa untuk terjun ke sektor properti melalui program Housing Entrepreneurship yang disediakan oleh BTN.

H. Makhrus, Ketua APERSI DPD Jatim dan Pengajar di Kelas Centre of Excellence, memberikan tanggapannya tentang kuliah khusus ini.

 "Ini penting sekali untuk bekal teman-teman mahasiswa, sehingga pada waktu lulus, mereka siap jadi pengusaha. Jadi, tidak hanya sebagai karyawan, tetapi mereka juga siap berwiraswasta atau menjadi profesional. Dengan adanya ini, bisa fifty-fifty. Tinggal pilih: jadi profesional atau jadi pengusaha.

"Karena mereka ini magang di tempat kita, mereka belajar tentang marketing, keuangan, legal, dan manajemen. Di akhir magang, mereka juga ada tugas untuk membuat proyek, seperti perumahan atau perkantoran. Ini sangat luar biasa sekali," lanjut H.Makhrus.

Acara ini juga diisi dengan penandatanganan MoU antara UMM dan para mitra, pelepasan mahasiswa magang, serta sesi tanya jawab yang diikuti antusias oleh para peserta. 

Adi Dharma, Ketua Bidang Investasi DPP APERSI, menutup acara dengan harapan agar kegiatan serupa dapat terus diadakan di berbagai kampus di Indonesia, untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

"Apersi Goes to Campus kembali berbagi ilmu kewirausahaan ke Mahasiswa, setelah 10 September 2024 kemarin Di Universitas Negeri Makasar, hari ini 25 September 2024 Di Universitas Muhammadyah Malang, Ketum Apersi menggandeng Mitranya di Industri Ikutan Bidang Semen, Semen Indonesia Group, Serta Menggandeng Mitra Dibidang Pembiayaan BTN. Harapannya kegiatan serupa bisa terus bergulir di beberapa Kampus di Indonesia. Kedepan DPP Apersi telah mengajukan menyelenggarakan Kegiatan Serupa di beberapa Kampus di Indonesia sebagai bentuk kepedulian Apersi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan. Mahasiswa, Mohon doanya", tutup Adi Dharma, Ketua Bidang Investasi DPP Apersi


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • APERSI Goes to Kampus UMM, Sinergi Atasi Backlog Perumahan di Indonesia

Trending Now