BOJONEGORO|JATIMSATUNEWS.COM - MTsN 1 Bojonegoro mengadakan tradisi baru berupa tumpengan atau makan tumpeng bersama pada Jumat Wage, sebuah upaya untuk melestarikan budaya Jawa yang hampir terlupakan. Tradisi ini juga menjadi momen perkenalan bagi Kepala Madrasah yang baru, H. Saifuddin, 30/1/2024.
Kegiatan tumpengan ini dilakukan dengan teknis yang sudah diatur oleh Waka Humas MTsN 1 Bojonegoro, Ainur Rofik. Setiap kelas diwakili oleh 10 siswa yang berkumpul di halaman untuk mengikuti prosesi tumpengan, sementara siswa lainnya menikmati hidangan di kelas masing-masing. Mengingat jumlah siswa yang mencapai sekitar 1000 orang, tidak memungkinkan semua siswa berkumpul di satu tempat.
"Tumpeng yang kami pesan ada lima. Satu sego golong dan empat tumpeng kuning. Ini adalah cara kami menghidupkan kembali budaya Jawa yang hampir terlupakan. Tumpeng disebut juga buceng, yang melambangkan doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar diberi kemudahan rezeki dan dijauhkan dari musibah," jelas Ainur Rofik.
Kepala MTsN 1 Bojonegoro, Saifuddin, menambahkan bahwa tumpeng juga melambangkan sedekah dan kebersamaan, yang diharapkan dapat menjadi tradisi di madrasah ini.
"Inilah upaya kami untuk menghidupkan kembali tradisi Jawa yang penuh makna, sekaligus mempererat kebersamaan di antara seluruh warga madrasah," tutup Saifuddin.