Taufiq Saguanto Sulap Destinasi Wisata Jadi Ruang Edukasi

Admin JSN
22 Agustus 2024 | 19.32 WIB Last Updated 2024-08-22T12:34:23Z
Taufiq Saguanto dengan karyanya yang merupakan hasil daur ulang

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM -
Mohammad Taufiq Shaleh atau lebih populer dengan sapaan Taufiq Saguanto. Pria 45 tahun ini, tidak hanya pakar dalam memanfaatkan plastik bekas menjadi benda yang memiliki nilai guna tinggi. Namun juga memiliki kemampuan menyulap destinasi wisata biasa menjadi tempat wisata yang memiliki nilai lebih sebagai ruang-ruang edukasi.

Keahlian tak biasa sosok yang pernah masuk kolom Kompas ini disebut sebagai Desainer Education Tourism. Terkesan asing, namun profesi tersebut digeluti Taufiq sejak 2017.

Saat ditemui di sebuah Kedai Kopi di bilangan Jalan Majapahit Kota Malang. Minggu (18/8/2024). Alumni Universitas Muhammadiyah ini menjelaskan bahwa arti dari Desainer Education Tourism itu adalah mendesain sebuah tempat yang tadinya hanya sebuah destinasi _tourism_ biasa agar memiliki nilai lebih seperti menjadi ruang-ruang edukasi. 

Taufiq mulai menekuni profesi yang tidak banyak dilakukan orang lain lantaran dirinya berkeyakinan bahwa di setiap rekreasi atau di sebuah kampung wisata akan bisa menjadi pusat-pusat edukasi sosial dan budaya. 

"Seperti yang pernah saya konsep di Pondok Wisata B - Walk Dau Kabupaten Malang. Awalnya hanya tempat menginap. Kemudian , saya membuat kelas daur ulang plastik dan hotel tersebut menjadi Pondok Wisata Edukasi. Akhirnya hotel tersebut memiliki nilai lebih dibanding dahulu yang hanya sekedar tempat menginap saja," beber pria yang pernah menjadi Bintang Tamu di acara Kick Andy ini.

Di tempat ini juga didirikan museum daur ulang botol bekas pertama di dunia yang diberi nama Recycle Museum Hotbottles.

Tak disangka, berkat kreativitasnya jumlah kunjungan meningkat. Bahkan antara harga paket kelas daur ulang dan hotel lebih menguntungkan kelas daur ulang. 

"Dengan pendapatan yang sama, lebih untung kelas daur ulang karena tidak mengeluarkan biaya operasional yang signifikan. Tapi kalau hotel kan harus ada biaya-biaya seperti listrik, air dan cuci linen atau alat tidur pagi tamu," terang aktivis UNHCR itu.

Tidak hanya di Pondok Wisata B - Walk Dau Kabupaten Malang semata Taufiq berkarya. Inisiator Podcast dengan Angkot ini pun mengembangkan sayap menjadi konsultan kreatif di Kampung Biring Romang Kelurahan Mandala Kota Makassar. Sebuah destinasi wisata yang berdekatan dengan TPA terbesar di Sulawesi Selatan.

Disana, putra pasangan H Fahmi Saguanto dan Hj Soliha itu, memberikan pelatihan daur ulang plastik hingga mengadakan pameran yang dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan. Tidak hanya itu, Taufik juga telah merambah Bali dan Palu untuk mengembangkan _skill_ sebagai Desainer Education Tourism.

Saat disinggung apakah akan mengubah destinasi wisatawan di Kota Malang menjadi lebih edukatif. Sembari menyeruput kopi favoritnya. Taufik menegaskan bahwa Kota 
Malang sendiri adalah destinasi wisata full edukasi. 

"Sudah dari awal didirikan kota ini adalah sebuah kota memiliki potensi tersebut," pungkas Pria yang pernah menjadi Mentor Santri Preneur Expo Bali dan Bali.


Pewarta An | Editor: Fachry 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Taufiq Saguanto Sulap Destinasi Wisata Jadi Ruang Edukasi

Trending Now