SIDOARJO|JATIMSATUNEWS.COM - Minyak jelantah, yang kerap kali dianggap sebagai limbah, ternyata memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan ekonomi. Dalam upaya mengurangi limbah rumah tangga, minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, salah satunya lilin aromaterapi. Selain meningkatkan kesadaran lingkungan, revitalisasi minyak jelantah juga dapat mendorong aktivitas ekonomi lokal.
Untuk mendukung aktivitas ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPN Veteran Jawa Timur
mengadakan workshop inovatif bertajuk “Workshop Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Minggu (4/8/2024), di Balai RT 23, Desa Kemiri, Sidoarjo.
Workshop ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Kemiri. “Kami memiliki bank sampah yang salah satunya mengumpulkan minyak jelantah. Kami sudah tahu ada potensi untuk mengolahnya, tetapi kurang paham caranya dan produk apa yang bisa dibuat, jadi selama ini hanya kami jual,” ungkap Roni, Kepala BPD Desa Kemiri.
Kegiatan ini didasarkan pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Kemiri, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang masih rendah. Mahasiswa KKN bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat agar limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi sumber penghasilan tambahan, sehingga jumlah limbah dapat berkurang.
Workshop dimulai dengan sosialisasi tentang pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, diikuti dengan praktik pembuatan lilin tersebut. Mahasiswa KKN juga mengedukasi warga mengenai perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan cara membranding serta menjual produk yang telah dihasilkan.
Kemeriahan kegiatan ini ditambah dengan sesi tanya jawab dan pembagian hadiah. Melalui workshop ini, diharapkan warga Desa Kemiri dapat mengurangi limbah minyak jelantah dan mengubahnya menjadi lilin aromaterapi yang dapat dijual, sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa sesuai dengan tujuan SDGs.