Tim PDP Universitas Brawijaya bersama Dinas PMD Bintan memaksimalkan potensi siput gonggong sebagai produk unggulan, mengubahnya menjadi bakso, nugget, dan sambal yang siap dipasarkan sebagai oleh-oleh khas Bintan
BINTAN | JATIMSATUNEWS.COM - Tim Program Dana Padanan (PDP) Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Suprayogi, STP, MP, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian berhasil melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat pada kelompok PKK Desa Pengujan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada pertengahan bulan Agustus lalu.
Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bintan melalui pendanaan Kedaireka Kemendikbudristek.
Tim yang beranggotakan Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, MP; Dr. Dodyk Pranowo, STP, M.Si; Beauty Suestining Diyah Dewanti, ST, MT, PhD; Wendra G. Rohmah, STP, MP; Vindhya Tri Widayanti, STP, MP; Andan Linggar Rucitra, STP, MP; dan Riska Septifani, STP, MP ini melakukan diversifikasi produk olahan yang berbahan baku daging siput gonggong menjadi produk bakso, nugget dan sambal.
Siput gonggong adalah biota laut
endemik yang hidup di perairan laut Kepulauan Riau dan cukup banyak
ditemui di Pulau Bintan.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Bintan, Firmansyah, S.Pi, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus sebagai wujud kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mengoptimalkan potensi yang ada di suatu wilayah.
"Pemerintah
daerah Kabupaten Bintan melalui Dinas PMD dituntut tiap tahunnya untuk
mempunyai suatu inovasi. Tahun ini kami sangat bersyukur karena dapat melakukan
kerjasama dengan Universitas Brawijaya untuk membantu mengoptimalkan potensi
siput gonggong di Kabupaten Bintan khususnya Desa Pengujan", ujar
Firmansyah saat Tim PDP berkunjung ke Dinas PMD Kabupaten Bintan.
Kegiatan yang sudah dilakukan oleh Tim PDP adalah melakukan pendampingan diversifikasi dan standarisasi produk olahan siput gonggong (bakso, nugget dan sambal). Selain itu juga akan dilakukan pendampingan teknologi pengemasan dan tata kelola usaha.
Pada kegiatan ini, juga melibatkan 5 mahasiswa yang tergabung dalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang nantinya akan terintegrasi dengan tugas akhir mereka.
Mahasiswa ini akan mendampingi masyarakat Desa Pengujan selama kurang lebih 4 bulan mulai dari melakukan produksi, mendampingi tata kelola usaha, bahkan hingga mendampingi pemasaran produk olahan siput gonggong.
"Siput gonggong merupakan komoditas utama Kabupaten Bintan yang selama ini hanya dapat dinikmati di Bintan saja. Produk olahan yang berbahan baku siput gonggong sangat terbatas padahal Bintan merupakan daerah wisata. Melalui kegiatan PDP ini harapannya Kabupaten Bintan mempunyai produk unggulan yang dapat dijadikan sebagai food souvenir", pungkas Firmansyah saat mengakhiri pertemuan dengan Tim PDP.