MALANG|JATIMSATUNEWS.COM - Universitas Brawijaya (UB) terus bergerak dalam konsistensinya mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi, melaui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh dosen-dosennya. Salah satu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang dilaksanakan oleh Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UB.
Kegiatan ini merupakan bentuk sumbangsih dosen untuk pengembangan kapasitas masyarakat di wilayah sasaran. Kegiatan PKM Dosen FEB ini dilaksankan selama enam bulan di wilayah-wilayah kecamatan di Kabupaten Malang. Salah satu Kegiatan PKM yang dilaksanakan berjudul “Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Topeng Malangan dalam Pengembangan Desa Wisata Sengguruh” oleh tim yang terdiri dari Prof. Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D, dan Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.E., dengan menggandeng beberapa mahasiswa KKN. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan potensi Desa Sengguruh menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan, dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan budaya lokal, terutama Topeng Malangan, di Desa Sengguruh.
Salah satu tahapan kegiatan ini ”Focus Group Discussion” (FGD) kemudian dilaksanakan menyusul tahapan-tahapan sebelumnya, misalnya ”bincang masalah” yang merupakan diskusi mengenai kebutuhan mitra sasaran, sosialisasi mengenai rencana-rencana program, dan lain-lain. FGD ini dilaksankan pada 16 Juli 2024 berlokasi di Kantor Balai Desa Sengguruh, yang dihadiri oleh Ketua Koordinator Pelaksana, Sekertaris Desa Sengguruh, mahasiswa, serta perwakilan-perwakilan beberapa kelompok masyarakat dan pihak-pihak terkait.
Dalam sambutannya, Ketua PKM, Prof. Setyo Tri Wahyudi menyampaikan mengenai pentingnya kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan Desa Sengguruh, melalui kegiatan PKM ini. ”Pemberdayaan masyarakat penting ini penting, bisa dikembangkan melalui identifikasi potensi desa dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Fokus utama dari FGD ini adalah pada pemberdayaan dan pengembangan desa wista, yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” ungkap Profesor muda dari FEB ini.
Pemberdayaan ekonomi berbasis budaya ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat Desa Sengguruh. Dengan mengembangkan potensi budaya lokal seperti Topeng Malangan, desa ini dapat menarik lebih banyak wisatawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian lokal. Program ini meliputi identifikasi potensi Topeng Malangan, perumusan strategi pengembangan desa wisata, serta pelatihan tentang strategi bisnis dan pemasaran bagi masyarakat setempat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya mereka.
Dalam FGD ini pihak Desa Sengguruh diwakili oleh Sekretaris Desa, Lilis Supriati. Dalamn sambutannya Sekdes perempuan ini menekankan akan harapan yang bisa di raih dari program pemberdayaan masyarakat dengan beberapa potensi yang terdapat di Desa Sengguruh.
”Desa Sengguruh memiliki tiga kelompok elemen masyarakat, yaitu pengelola bank sampah, ketua komite, dan ketua kesenian, yang masing-masing menghadapi berbagai tantangan yang perlu didiskusikan dan diatasi bersama. Harapan kami melalui kegiatan ini mampu memberikan arahan serta motivasi dalam peningkatan pengelolaan bank sampah, yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengelolaan sampah yang efektif”, tegasnya.
Kegiatan PKM ini disambut dengan baik oleh pihak Desa Sengguruh. Sekertaris Desa Sengguruh, mengatakan bahwa program ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Pasalnya Desa Sengguruh menjadi tempat bagi para mahasiswa untuk mengabdikan ilmunya pada masyarakat, dan pihak Sengguruh sendiri membutuhkan masukan dalam bidang pengelolaan, pengembangan, dan pemasaran dari seluruh produk dan potensi yang dimiliki oleh Desa Sengguruh. Sehingga, Desa Sengguruh nantinya mampu menjadi sebuah Desa Wisata.
Berbekal slogan ”SENGGURUH HEBAT” ”Kami berharap Desa Sengguruh dapat berkembang menjadi desa wisata unggulan yang mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat. Kami bercita-cita untuk memanfaatkan potensi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat dalam menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan. Melalui sinergi dan kolaborasi antar elemen masyarakat, kami optimis Desa Sengguruh dapat mewujudkan visi ini dengan menjadi destinasi yang tidak hanya memikat pengunjung dengan keindahan dan keramahannya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif dan berkelanjutan bagi seluruh warga desa” tambah Lilis Supriati.