JOMBANG|JATIMSATUNEWS.COM — Upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan di Indonesia terus digalakkan melalui berbagai program dan kegiatan. Salah satu inisiatif terbaru yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Bela Negara Kelompok 07 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur adalah penyuluhan dan demonstrasi pemasangan biopori di Dusun Mojokembang, Desa Karanglo, Jombang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah organik dan penyerapan air tanah.
Biopori merupakan teknologi sederhana yang digunakan untuk mengatasi masalah sampah organik dan penyerapan air tanah. Metode ini melibatkan pembuatan lubang-lubang vertikal di tanah yang kemudian diisi dengan campuran sampah organik, seperti sisa makanan dan daun kering. Lubang biopori ini memungkinkan sampah organik terurai secara alami oleh mikroorganisme dan berfungsi sebagai saluran bagi air untuk meresap ke dalam tanah.
Penyuluhan diadakan pada Senin, (29/7/2024) di Balai Desa Karanglo dengan dihadiri oleh warga setempat, ibu-ibu PKK, dan anggota KKNT UPN Veteran Jatim. Acara dimulai dengan sambutan Ketua KKNT Kelompok 07, dilanjutkan sambutan Ketua PKK yang merupakan Ibu Kepala Desa Karanglo, serta pemaparan mengenai konsep biopori oleh mahasiswa, yang menjelaskan secara rinci tentang manfaat dan proses pemasangan biopori.
"Biopori adalah solusi praktis yang bisa diterapkan di lingkungan rumah tangga. Selain mengurangi volume sampah organik, biopori juga membantu meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan," jelas salah satu pemateri dari anggota KKNT.
Kegiatan penyuluhan ini juga melibatkan sesi tanya jawab di mana warga dapat mengajukan berbagai pertanyaan seputar penerapan dan pemeliharaan biopori.
Setelah penyuluhan, acara dilanjutkan dengan demonstrasi pemasangan biopori di beberapa titik di Dusun Mojokembang. Proses ini dimulai dengan pembuatan lubang biopori menggunakan alat sederhana. Mahasiswa KKNT memandu warga dalam setiap langkah, mulai dari pembuatan lubang, pengisian dengan sampah organik, hingga penutupan lubang.
Dalam praktiknya, warga diajarkan untuk:
1. Membuat Lubang: Memasukkan pipa dengan diameter 4” dan panjang 40 cm yang telah dilubangi ke dalam tanah yang dilubangi menggunakan bor tanah atau linggis.
2. Menutup Lubang: Menutup lubang dengan penutup pipa PVC yang juga telah dilubangi atasnya dan diberi tali agar mempermudah ketika akan memasukkan limbah makanan.
Dengan adanya demonstrasi ini, warga diharapkan bisa menerapkan teknik ini di pekarangan rumah masing-masing dan membagikan pengetahuan ini kepada tetangga mereka.
Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga tentang biopori, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah organik dan konservasi lingkungan. Dengan penerapan biopori, Dusun Mojokembang dapat mengalami perbaikan dalam pengelolaan sampah, peningkatan kualitas tanah, dan pengurangan risiko banjir.