SIDOARJO|JATIMSATUNEWS.COM - Mahasiswa KKN-T UPN "Veteran" Jawa Timur kelompok 7 Bluru Kidul mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan hidroponik sistem wick pada Selasa, (30/7/2024). Kegiatan ini menyasar siswa-siswi kelas 4 SDN Bluru Kidul 1 dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang botol bekas dan memanfaatkannya menjadi instalasi hidroponik yang menarik serta bermanfaat. Hidroponik sendiri menjadi solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan lahan di daerah perkotaan.
Hidroponik adalah teknologi penanaman yang menggunakan air dan nutrisi sebagai media utama tanpa memerlukan tanah. Metode ini dinilai lebih efektif karena nutrisi dapat diserap langsung oleh tanaman. Salah satu teknik hidroponik yang digunakan adalah sistem wick atau sistem sumbu, yang menghubungkan air ke tanaman melalui sumbu sehingga penyerapan nutrisi menjadi optimal. Teknik ini sederhana dan mudah dipelihara, menjadikannya cocok untuk diterapkan di lingkungan sekolah.
Sosialisasi dimulai dengan penyampaian materi tentang pengertian hidroponik, keunggulannya, serta alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan hidroponik sistem wick. Dilanjutkan dengan praktik merakit instalasi hidroponik menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan oleh mahasiswa KKN, serta pendampingan pada setiap kelompok siswa. Hasil kreasi tanaman pakcoy hidroponik siswa-siswi SDN digantungkan pada pagar sekolah untuk menambah estetika lingkungan. Mahasiswa KKN juga melakukan monitoring pada Senin, 5 Agustus 2024 untuk memastikan pertumbuhan tanaman berjalan dengan baik.
Ibu Amalia Rahmawati, S.Pd., M.Pd., kepala sekolah SDN Bluru Kidul 1, dalam sambutannya menyatakan, "Menanam dengan teknik hidroponik adalah kesempatan belajar hal baru. Kedepannya diharapkan kegiatan ini bisa dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan serta bisa dipraktikkan secara mandiri di rumah masing-masing." Antusiasme siswa-siswi terlihat dari semangat mereka dalam menjawab pertanyaan setelah penyampaian materi, menunjukkan ketertarikan dan keinginan mereka untuk belajar lebih lanjut.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa-siswi tentang pentingnya daur ulang dan hidroponik, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang dapat mereka terapkan di rumah. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong kesadaran lingkungan dan kreativitas di kalangan siswa sejak dini.