Momentum Perubahan Nama Universitas Kepanjen : Siap Cetak Tenaga Medis Berakhlak, Berbudi dan Berjiwa Enterpreneur Islami

Eko Rudianto
12 Agustus 2024 | 22.03 WIB Last Updated 2024-08-26T12:51:32Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kepanjen yang dalam waktu dekat akan berubah nama menjadi Universitas Kepanjen menggelar sholawat bersama Majelis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan Malang di Halaman Halaman STIKes Kepanjen pada Selasa (23/7/24).

Acara digelar dalam rangka tasyakuran untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat yang telah diberikan kepada semua, baik dalam bentuk kesehatan, bidang akademik maupun non akademik, serta berbagai pencapaian yang telah diraih oleh STIKes Kepanjen, utamanya yang akan beralih menjadi Universitas Kepanjen. 

Dihadiri oleh Rektor Universitas Kepanjen Tri Nurhudi Sasono, Khodimul Majelis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan Habib Achmad Jamal bin Toha Baagil dan Habib Abdul Qadir bin Ahmad Mauladdawillah, Forkopimda Kabupaten Malang, Kodim 0818, Kapolres Malang, Muspika Kepanjen, Dinas Kesehatan Kabupaten Makang, Direktur RSUD, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Owner Drimland Poncokusumo, Dosen, Tenaga Pendidik dan Kependidikan Universitas Kepanjen, Mahasiswa Universitas Kepanjen, pejabat pemerintah baik sipil, tni maupun polri, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta seluruh jamaah Ar-Ridwan.

Universitas Kepanjen (STIKes Kepanjen) adalah universitas yang telah memiliki 2 fakultas yaitu fakultas Kesehatan dan Fakultas Ekonomi. Fakultas Kesehatan yang berorientasi kepada dunia perawat dan administrasi rumahsakit serta fakultas Ekonomi bisnis yang berorientasi pada Sarjana Wirausaha.

Rektor universitas kepanjen yang diwakili oleh Khodimul Majelis Ar-Ridwan menyampaikan program khusus untuk para santri atau segenap jamaah majelis ar-ridwan bagi penghafal al-Qur'an akan mendapatkan beasiswa dan terdapat potongan khusus bagi jamaah ar-ridwan. 

Untuk mencetak dan mewujudkan mahasiswa yang berakhlak, Universitas Kepanjen bekerjasma dengan pondok pesantren Al-Khozini bagi mahasiswa yang kuliah sekaligus menjadi santri di pondok tersebut, karena mengingat universitas kepanjen belum memiliki asrama mahasiswa ataupun pondok pesantren sendiri. 

Kedepan Habib Jamal bin Toha Baagil berharap adanya universitas kepanjen memiliki pondok pesantren sendiri agar mahasiswa yang jauh tidak ada yang tinggal diluar atau kos diluar, sebab jika universitas sudah memiliki pondok atau asrama mahasiswa sendiri yang berbasis islami maka yidak hanya ilmu dunia saja yang dikejar tetapi juga mendapatkan ilmu akhirat. Beliau juga menyampaikan bahwa jika perawat yang berakhlak bagus selain memperoleh gaji akan memperolah pahala dan jariyah. 

Pada fakultas ekonomi dan bisnis yang mengahasilkan mahasiswa sarjana wirausaha merupakan sarana dawah yang paling mudah, sebab pedagang muslim yang amanah jujur nanti akan mendapatkan tempat diakhirat bersama para syuhada', hal ini karena seorang wirausaha terlihat seperti bisnis yang berorientasi pada keuntungan namun bernilai seperti para syuhada' yang dakwah dijalan Allah SWT. 

Contohnya zaman dahulu para penjajah tidak bisa menakhlukan bangsa Indonesia karena mereka hanya berdagang dan berorientasi pada keuntungan bahkan bersifat menjajah. Namun para muslim dari persia ataupun gujarat bahkan walisongo, berdakwah dengan  berdagang bisa mengislamkan nusantara, itulah yang kemudian bisa disimpulkan bahwa meskipun pedagang harus memiliki prinsip dagang berbasis islam seperti Rosulullah SAW. 

Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan "Tiada kekayaan paling utama dari pada akhlak, tiada keadaan yang paling menyedihkan daripada kebodohan, tiada warisan yang lebih baik yaitu pendidikan" inilah yang kemudian dikutip diawal sambutan oleh Rektor Universitas Kepanjen sebagai pesan pembuka sebagai penyambung pesan diatas. 

Melanjutkan sambutannya, Universitas Kepanjen memiliki jargon yaitu KEREN yang merupakan akronim dari Keleluargaan, Empati, Religi, Enterprenur, Networking (KEREN). Acara tasyakuran bersama majelis Ar-Ridwan Malang ini merupakan manifestasi dari Universitas Kepanjen yang memiliki nilai Religi. Implemantasi Religi ini diharapkan mampu menjadi pembeda dari instansi pendidikan lain yang mencetak mahasiswa bertaraf nasional dan berkelas internasional. 

Rektor Universitas Kepanjen mencanangkan ulusan Universitas Kepanjen yang memiliki akhlak luhur, dalam praktiknya sebuah pengetahuan secara medis dan pengetahuan secara kognitif bisa dipelajari dengan belajar apalagi zaman AI semuanya sudah ada di internet namun bila pengetahuan mengenai akhlak, atitude, kepedulian, sikap, empati kepada pasien-pasien yang perlu di perbaiki dan dipupuk dengan pendekatan spiritualitas, beliau berharap kegiatan bersama majelis Ar-Ridwan ini dapat membina akhlak mahasiswa yang akan dilakukan rutin setiap tahun. 

Selanjutnya peluang kelulusan pendidikan di Universitas Kepanjen ini sangat besar diantaranya pada jurusan Administrasi Rumah Sakit ini agar bisa dikelola dengan baik, sehingga proses pelayanan di rumah sakit yang selama ini dirasakan masyarakat yang bersifat merugikan akibat terlalu ribet bisa diciptakan birokrasi yang efektif dan efisien. Begitupula termasuk dalam dunia Keselamatan Kerja (K3) agar tercipta suasana teknis yang aman. 

Pada lulusan sarjana wirausaha diharapkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Malang yaitu 378 desa yang memiliki basis wisata ini bisa dikelola dan oleh lulusan berkualitas dari Universitas Kepanjen, wisata yang ramah dan berbasis medis atau kesehatan dimana juga dilakukan syiar agama islam lewat dunia pariwisata. 

Selain itu Bisnis digital, e-commerce kesehehatan, kewirausahaan berbasis pondok atau berbasis syariah dapat disentuh dengan baik. Pada sesi akhir rektor universitas kepanjen menyampaikan terimakasih atas kehadiran para habaib dan para tamu undangan serta seluruh jamaah, ribuan maaf bila terdapat kesalahan dalam proses penyambutan atau hal yang kurang berkenan. 

Setelah sesi sambutan oleh Khodimul Majelis Ar-Ridwan Habib Jamal bin Toha Baagil dan Rektor Universitas Kepanjen Bapak Tri Nurhudi Sasono kemudian dilanjutkan majelis ta'lim atau ngaji kitab dan mauidhah hasanah oleh Habib Jamal dengan rangkuman sebagai berikut : 


1. Dan dari pada Adab menuntut ilmu itu adalah menulis apa yang kita dapat dari ilmu guru kita, di kitab itu dengan tulisan yang baik. 

2. Yukormit, tulisan miring atau dikatakan oleh ulama' jangan kecuali darurat

3. Orang yang membuat yukormit itu maka jika kau panjang umur maka kau akan menyesal, sebab jika kita tua, kita tidak bisa membaca, kalau kau cepat mati kau dicaci maki (oleh para pembaca, karena tidak jelas).

4. Yang dihafal hilang yang ditulis kekal

5. Mahbaroh dari kata khibir, artinya tempat tinta buat menulis

6. Maal mahbaroh ilal maqbaroh : bersama bolpoin hingga kuburan

7. Jangan menulis dengan tinta merah

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Momentum Perubahan Nama Universitas Kepanjen : Siap Cetak Tenaga Medis Berakhlak, Berbudi dan Berjiwa Enterpreneur Islami

Trending Now