Menyamakan Frekuensi Adalah Kunci Sukses Pendidikan

09 Agustus 2024 | 10.25 WIB Last Updated 2024-08-09T03:25:15Z

Kota Malang (8/8) – Untuk menunjang keberhasilan pendidikan, diperlukan peran serta orang tua yang mampu menjadi katalisator bagi anak dan lembaga pendidikan, termasuk di madrasah. Oleh karena itu, MIN 1 Kota Malang mengadakan sosialisasi program madrasah dan pembentukan Paguyuban Orang Tua Siswa (POS). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua murid mengenai program-program kerja yang telah ditetapkan oleh madrasah demi kesuksesan pendidikan anak-anak penerus bangsa.

Acara yang dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Malang, Koordinator Kelas (Korlas), serta wali murid kelas VI, berlangsung dengan antusias dan penuh suasana kekeluargaan.

Dalam sambutannya, Gus Shampton menekankan pentingnya membangun frekuensi yang sama antara orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak. "Para guru sebenarnya adalah wakil dari bapak ibu dalam membina anak-anak. Pada akhirnya, yang akan dihisab di hari akhir tetaplah bapak ibu semua. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun kesamaan frekuensi dengan guru," ujarnya.

Gus Shampton juga mengingatkan bahwa hubungan antara orang tua, guru, dan anak harus selaras. Jika ada perbedaan keinginan di antara ketiganya, proses pendidikan akan menjadi timpang. Ia mengutip ajaran dalam pesantren, di mana orang tua, guru, dan anak saling mendoakan satu sama lain untuk membangun hubungan yang harmonis.

"Jika seorang anak mengadu tentang gurunya, ajarilah dia untuk khusnudzon, karena guru adalah orang tua yang memiliki hak yang sama dalam mendidik anak kita," tambahnya. Gus Shampton juga menjelaskan bahwa dalam Islam, ada tiga jenis orang tua: orang tua yang melahirkan kita, orang tua yang melahirkan pasangan kita, dan orang tua yang menjadi guru kita.

Beliau juga menyampaikan pesan dari KH. Mahrus Aly Lirboyo, "Jika kamu menyekolahkan atau memondokkan anak, maka kamu juga ikut mondok dengan cara membacakan Al-Fatihah sebanyak 41 kali agar anak mampu membangun frekuensi antara guru dan murid." Kenangnya.

Gus Shampton menegaskan pentingnya berbaik sangka kepada guru, karena dengan sikap ini, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur dan menghormati gurunya.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara orang tua dan guru serta membentuk sinergi yang kuat dalam mendidik generasi penerus yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menyamakan Frekuensi Adalah Kunci Sukses Pendidikan

Trending Now