Program kerja mahasiswa ini mencakup pendampingan UMKM dalam hal digitalisasi, termasuk pendaftaran dan pemeliharaan e-commerce, pengelolaan media sosial, jasa fotografi produk, dan pembuatan logo. Beberapa UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Rumah Tempe Pak Pon, Mayang Telor Asin, Opak Gambir, dan Kue Matahari Abijar.
“Kami memilih program digitalisasi UMKM karena Desa Sepande memiliki potensi besar untuk berkembang secara digital. Kami ingin membantu pelaku usaha agar lebih memahami pemasaran digital dan menjangkau konsumen lebih luas,” ungkap Ketua KKNT 08 Gelombang 2 Desa Sepande.
Hasil nyata dari program ini meliputi desain pamflet, pembuatan logo dan spanduk, serta pembuatan akun Instagram dan pendaftaran di Google Maps. Pak Poniran, pengusaha tempe dari Desa Sepande, mengungkapkan, “Program ini sangat membantu. Produk tempe
saya memiliki kualitas bagus, tetapi kurang dikenal secara luas. Dengan digitalisasi, saya berharap produk tempe ini bisa mendapatkan pasar yang lebih besar.”
“Saya sangat berterima kasih atas program digitalisasi UMKM ini, terutama untuk jasa
pendaftaran usaha kami di Google Maps. Berangkat dari keterbatasan kami dalam
mengoperasikan e-commerce seperti ShopeeFood, Google Maps sangat memudahkan calon pembeli untuk datang langsung ke tempat kami,” ujar Titiek Panca, Ketua UMKM Mayang Telor Asin.
Namun, tidak semua pelaku usaha mudah beradaptasi dengan teknologi. Beberapa di
antaranya masih merasa kesulitan karena usia dan kurangnya pengetahuan teknologi,
sehingga memilih untuk tetap berjualan secara konvensional. Dengan upaya ini, diharapkan UMKM di Desa Sepande dapat memanfaatkan teknologi untuk
mengembangkan usaha mereka dan meraih pasar yang lebih luas.
Tags : #sepande #umkm #digitalisasi #upnvjt #sidoarjo