Ibu-ibu PKK Desa Kemiri antusias mengikuti pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari daun sirih yang diinisiasi oleh Mahasiswa KKNT UPNVJT, 15 Agustus 2024
SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM - 15 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Bela Negara Kelompok
5 Gelombang 2 dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa
Timur (UPNVJT) menggelar Pelatihan dan Pembuatan Sabun Cuci Piring berbahan
dasar Daun Sirih bersama Ibu-ibu PKK Desa Kemiri, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten
Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru yang
bernilai ekonomis dan dapat dikembangkan sebagai usaha rumahan oleh para
peserta dengan menggunakan tekologi tepat guna agar lebih fisien dan ramah
lingkungan.
Kegiatan
ini didasarkan dari poin 8 (Pertumbuhan Ekonomi Merata) yang masih berada pada
angka 26,67% dan poin 12 (Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan) yang
berada pada 6,25% yang tercantum dalam website SDGs. SDGs sendiri merupakan
komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat
mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh
negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015 (https://sdgs.bappenas.go.id/).
Dengan
persentase yang masih rendah pada poin tersebut maahasiswa KKNT Bela Negara Kelompok
5 Gelombang 2 Desa Kemiri sadar akan adanya kebutuhan mendesak untuk
meningkatkan kedua indikator tersebut melalui program pemberdayaan masyarakat
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti Pelatihan dan Pembuatan Sabun
Cuci Piring dari Daun Sirih yang diinisiasi.
Sabun
Cuci Piring dari Daun Sirih menjadi inovasi dalam mendirikan sebuah usaha yamg
ramah lingkungan. Produk ini merupakan pembersih yang dibuat menggunakan
ekstrak daun sirih sebagai bahan utama. Daun sirih dikenal memiliki sifat
antibakteri, antijamur, dan antiseptik alami, yang membuatnya sangat efektif
dalam membersihkan dan membunuh kuman. Selain ramah lingkungan, sabun cuci
piring dari daun sirih juga lebih aman digunakan dibandingkan dengan sabun cuci
piring berbahan kimia keras.
Proses
pembuatan sabun ini melibatkan ekstraksi daun sirih, pencampuran dengan bahan
dasar sabun, serta penambahan bahan lain yang diperlukan untuk memberikan
tekstur yang diinginkan. Hasil akhirnya adalah sabun cuci piring yang tidak
hanya efektif membersihkan minyak dan kotoran dari piring, tetapi juga menjaga
kebersihan tangan pengguna dan mendukung lingkungan yang lebih sehat. Sabun ini
juga memiliki potensi sebagai produk usaha yang bernilai ekonomis, terutama
jika diproduksi dan dipasarkan secara lokal. Melalui pelatihan ini, mahasiswa
KKN berharap dapat memberdayakan Ibu-ibu PKK dengan keterampilan baru yang
berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga.
Pelatihan
yang dilaksanakan di Balai Desa Kemiri ini berlangsung interaktif, di mana para
peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori tentang manfaat dan proses
pembuatan sabun dari daun sirih, tetapi juga langsung mempraktikkannya dan
mendapatkan hasil dari sabun cuci piring yang telah dibuat. Para Ibu PKK sangat
antusias mengikuti setiap tahap pelatihan, mulai dari persiapan bahan, proses
pembuatan, hingga pengemasan produk akhir. Hal ini dapat dilihat dari Ibu-Ibu
PKK yang membantu dalam proses pembuatan dan menyimak setiap prosedurnya. Selain
itu, Ibu-Ibu juga meminta perhitungan bahan dan harga yang digunakan untuk
dipratikkan sendiri nantinya.
Bu
Liliek selaku Ketua PKK Desa Kemiri, menyampaikan bahwa program ini merupakan
bagian dari upaya mahasiswa untuk membantu masyarakat setempat dalam
menciptakan produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. “Kami berharap dari
pelatihan ini Ibu-ibu PKK dapat memperkenalkan ke RT masing-masing dan menjadi
langkah awal bagi memulai usaha rumahan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Salah
satu peserta, Ibu Yeni, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas
pelatihan ini. “Selain bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, pembuatan sabun
dari daun sirih ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi kami yang
dapat direalisasikan menjadi souvenir ataupun diperjual belikan. Kami
sangat terbantu dengan ilmu yang diberikan oleh mahasiswa,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan keterampilan yang telah diperoleh oleh Ibu-ibu PKK Desa Kemiri dapat terus dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha yang berkelanjutan. Mahasiswa KKNT Bela Negara UPNVJT Kelompok 5 Gelombang 2 akan memberikan dukungan dan pendampingan agar produk sabun cuci piring dari daun sirih ini dapat menjadi inovasi lokal yang berdampak positif bagi ekonomi dan lingkungan desa. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kemiri dan tercapainya tujuan SDGs.
Penulis: Rindy Maylita