Mahasiswa KKNT UPNVJT Sulap Daun Sirih Menjadi Sabun Cuci Piring yang Bernilai Ekonomis dan Berpotensi Sebagai Usaha Bersama Ibu PKK Desa Kemiri, Sidoarjo

Admin JSN
18 Agustus 2024 | 18.53 WIB Last Updated 2024-08-18T11:53:30Z

 

Ibu-ibu PKK Desa Kemiri antusias mengikuti pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari daun sirih yang diinisiasi oleh Mahasiswa KKNT UPNVJT, 15 Agustus 2024

SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM - 15 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Bela Negara Kelompok 5 Gelombang 2 dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPNVJT) menggelar Pelatihan dan Pembuatan Sabun Cuci Piring berbahan dasar Daun Sirih bersama Ibu-ibu PKK Desa Kemiri, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru yang bernilai ekonomis dan dapat dikembangkan sebagai usaha rumahan oleh para peserta dengan menggunakan tekologi tepat guna agar lebih fisien dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini didasarkan dari poin 8 (Pertumbuhan Ekonomi Merata) yang masih berada pada angka 26,67% dan poin 12 (Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan) yang berada pada 6,25% yang tercantum dalam website SDGs. SDGs sendiri merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015 (https://sdgs.bappenas.go.id/).

Dengan persentase yang masih rendah pada poin tersebut maahasiswa KKNT Bela Negara Kelompok 5 Gelombang 2 Desa Kemiri sadar akan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kedua indikator tersebut melalui program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti Pelatihan dan Pembuatan Sabun Cuci Piring dari Daun Sirih yang diinisiasi.

Sabun Cuci Piring dari Daun Sirih menjadi inovasi dalam mendirikan sebuah usaha yamg ramah lingkungan. Produk ini merupakan pembersih yang dibuat menggunakan ekstrak daun sirih sebagai bahan utama. Daun sirih dikenal memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antiseptik alami, yang membuatnya sangat efektif dalam membersihkan dan membunuh kuman. Selain ramah lingkungan, sabun cuci piring dari daun sirih juga lebih aman digunakan dibandingkan dengan sabun cuci piring berbahan kimia keras.

Proses pembuatan sabun ini melibatkan ekstraksi daun sirih, pencampuran dengan bahan dasar sabun, serta penambahan bahan lain yang diperlukan untuk memberikan tekstur yang diinginkan. Hasil akhirnya adalah sabun cuci piring yang tidak hanya efektif membersihkan minyak dan kotoran dari piring, tetapi juga menjaga kebersihan tangan pengguna dan mendukung lingkungan yang lebih sehat. Sabun ini juga memiliki potensi sebagai produk usaha yang bernilai ekonomis, terutama jika diproduksi dan dipasarkan secara lokal. Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberdayakan Ibu-ibu PKK dengan keterampilan baru yang berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga.

Pelatihan yang dilaksanakan di Balai Desa Kemiri ini berlangsung interaktif, di mana para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori tentang manfaat dan proses pembuatan sabun dari daun sirih, tetapi juga langsung mempraktikkannya dan mendapatkan hasil dari sabun cuci piring yang telah dibuat. Para Ibu PKK sangat antusias mengikuti setiap tahap pelatihan, mulai dari persiapan bahan, proses pembuatan, hingga pengemasan produk akhir. Hal ini dapat dilihat dari Ibu-Ibu PKK yang membantu dalam proses pembuatan dan menyimak setiap prosedurnya. Selain itu, Ibu-Ibu juga meminta perhitungan bahan dan harga yang digunakan untuk dipratikkan sendiri nantinya.

Bu Liliek selaku Ketua PKK Desa Kemiri, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk membantu masyarakat setempat dalam menciptakan produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. “Kami berharap dari pelatihan ini Ibu-ibu PKK dapat memperkenalkan ke RT masing-masing dan menjadi langkah awal bagi memulai usaha rumahan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Salah satu peserta, Ibu Yeni, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas pelatihan ini. “Selain bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, pembuatan sabun dari daun sirih ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi kami yang dapat direalisasikan menjadi souvenir ataupun diperjual belikan. Kami sangat terbantu dengan ilmu yang diberikan oleh mahasiswa,” ungkapnya.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan keterampilan yang telah diperoleh oleh Ibu-ibu PKK Desa Kemiri dapat terus dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha yang berkelanjutan. Mahasiswa KKNT Bela Negara UPNVJT Kelompok 5 Gelombang 2 akan memberikan dukungan dan pendampingan agar produk sabun cuci piring dari daun sirih ini dapat menjadi inovasi lokal yang berdampak positif bagi ekonomi dan lingkungan desa. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kemiri dan tercapainya tujuan SDGs.

Penulis: Rindy Maylita

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mahasiswa KKNT UPNVJT Sulap Daun Sirih Menjadi Sabun Cuci Piring yang Bernilai Ekonomis dan Berpotensi Sebagai Usaha Bersama Ibu PKK Desa Kemiri, Sidoarjo

Trending Now