ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Mahasiswa KKN UPN Veteran Jawa Timur Kunjungi UMKM Batik Wringin Lawang: Bentuk Kepedulian Terhadap Masyarakat Lokal

Admin JSN
05 Agustus 2024 | 12.08 WIB Last Updated 2024-08-05T05:08:33Z

Mahasiswa KKN memperkenalkan inovasi baru dalam pengembangan batik di Desa Jatipasir, Mojokerto

MOJOKERTO|JATIMSATUNEWS.COM - Mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas UPN "Veteran" Jawa Timur melakukan kunjungan ke UMKM Batik Wringin Lawang pada Sabtu, 27 Juli 2024, pukul 09.00 WIB. Kunjungan ini merupakan bagian dari program KKN UMKM yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam pengembangan batik di Desa Jatipasir, Mojokerto.

Melalui kunjungan ini, mahasiswa KKN memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pengrajin batik agar dapat meningkatkan kualitas dan pemasaran produk mereka. Bu Yuliarni, pemilik UMKM Batik Wringin Lawang, menyambut baik kedatangan para mahasiswa. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Dengan adanya pelatihan ini, kami merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha kami," ujarnya.

UMKM Batik Wringin Lawang didirikan pada tahun 2020, di tengah masa pandemi Covid-19. Meski menghadapi berbagai tantangan, usaha ini tetap bertahan dan fokus pada produksi batik dengan motif khas yang menampilkan candi dan ikon Mojokerto, serta sentuhan Surya Majapahit yang menjadi ciri khas setiap produknya. 

Proses produksi batik di UMKM ini terdiri dari batik cap dan batik tulis. Produksi batik tulis dimulai pada tahun 2020, sementara batik cap baru mulai diproduksi pada tahun 2022. Pesanan batik dapat dilakukan melalui WhatsApp, dengan fokus penjualan melalui Instagram dan Facebook. Kebanyakan pelanggan membeli kain batik dengan ukuran 1x20 meter yang dijahit sendiri oleh pelanggan.

Harga batik cap rata-rata Rp150.000 sebelum diskon, dengan diskon 10% pada umumnya. Desain batik dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan, dan harga ditentukan berdasarkan kerumitan motif. Lama pengerjaan sangat bergantung pada kerumitan dan proses pewarnaan batik. Selain kain batik, UMKM Batik Wringin Lawang juga menawarkan produk lain seperti sarung, sajadah, dan mukenah. 

Target pasar untuk sarung adalah kaum pria, sedangkan mukenah ditargetkan untuk kaum wanita. Packaging produk menggunakan plastik dan box untuk menjaga kualitas dan estetika produk. Pengerjaan jahit baju dilakukan oleh tetangga, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

Dengan semangat untuk terus berkembang dan memenuhi permintaan pasar, UMKM Batik Wringin Lawang menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk terus berkreasi dan berproduksi.


Penulis: Nabilah Luthfiyyah - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Anggota Kelompok 7 KKNT Bela Negara Gelombang I Tahun 2024

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mahasiswa KKN UPN Veteran Jawa Timur Kunjungi UMKM Batik Wringin Lawang: Bentuk Kepedulian Terhadap Masyarakat Lokal

Trending Now