LTMNU Dorong Penguatan Manajemen Masjid Melalui Digitalisasi dan Optimalisasi ZIS

Admin JSN
31 Agustus 2024 | 17.15 WIB Last Updated 2024-09-03T06:43:35Z

 

LTMNU mendorong penguatan manajemen masjid melalui pelatihan yang fokus pada digitalisasi dan optimalisasi ZIS. Foto, Doc.pri Anis

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM – Dalam upaya memperkuat manajemen masjid dan pemberdayaan masyarakat, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) menginisiasi Silaturahmi Nasional dan pelatihan bagi Takmir Masjid se-Jawa Timur. 

Berlangsung di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, kegiatan bertema "Merawat Masjid Membangun Peradaban," bertujuan untuk mendorong optimalisasi Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) serta transformasi kemasjidan melalui dakwah moderat.

Dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar acara berlangsung selama tiga hari. Dari 31 Agustus hingga 2 September 2024 melibatkan lebih dari 300 Takmir Masjid. Tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi Takmir Masjid, memperkuat pemahaman beragama yang tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan moderat, serta mengoptimalkan pengelolaan ZIS dan digitalisasi untuk pemberdayaan masyarakat di Masjid Nahdlatul Ulama.

Pelatihan ini dibuka oleh Taujihaat Rais Aam PBNU, K.H. Miftachul Akhyar, yang menekankan pentingnya strategi dan inovasi dalam manajemen masjid, terutama di era digital saat ini. 

"Masjid wajib memiliki strategi dan terus berinovasi. Terutama di era yang sangat digital saat ini. Manajemen masjid juga harus bertransformasi menjadi modern," ujar K.H. Miftachul Akhyar.

Pelatihan ini membahas secara intensif peningkatan keterampilan manajemen masjid agar lebih profesional dan efektif dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan masjid.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan peradaban melalui dakwah moderat. Beberapa topik utama yang dibahas mencakup peningkatan kualitas pelayanan kepada jamaah dan pengembangan program inovatif yang relevan bagi kebutuhan masyarakat.

Ketua PWNU Jawa Timur, K.H. Abdul Hakim Mahfudz, menyambut baik acara ini dengan optimisme, mengingat pentingnya melibatkan generasi muda dalam pengelolaan masjid. 

"Demografi masyarakat terutama di Jawa Timur kini juga perlu melibatkan milenial muda bahkan Gen Z dan Gen Alfa. Kekuatan Masjid dalam pengelolaan ZIS secara profesional dapat menjadi tempat memberdayakan generasi muda. Untuk itu wajib melakukan digitalisasi," jelasnya.

Ketua Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama, H. Mokhamad Mahdum, menekankan pentingnya peningkatan keterampilan dalam manajemen dan aspek teknis. 

"Masjid wajib untuk melakukan transformasi untuk tetap dipercaya oleh masyarakat. Sekarang banyak tools yang dapat digunakan masjid dalam mengelola dana ZIS yang sangat besar sehingga dapat dipergunakan untuk masyarakat," ungkapnya.

Pelatihan ini juga mendapat dukungan kuat dari Kementerian Agama. Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan standar pengelolaan masjid, memperkuat jaringan, dan kerjasama antar masjid. 

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., dalam dukungannya terhadap pelatihan ini, menekankan pentingnya peningkatan profesionalitas sebagai langkah awal dalam transformasi masjid. 

"Nahdlatul Ulama memiliki aset luar biasa yang menjadi kekuatan umat Islam. Kegiatan ini salah satu milestone penting. Semua transformasi berawal dari peningkatan profesionalitas seperti pelatihan yang sedang diadakan LTM PBNU saat ini," ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • LTMNU Dorong Penguatan Manajemen Masjid Melalui Digitalisasi dan Optimalisasi ZIS

Trending Now