Peluncuran Komunitas Penulis Guru Pendidikan Agama Islam Kabupaten Malang, Kopi Gendis, penuh antusiasme dan semangat kreatif dalam Workshop Menulis Puisi di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Malang |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Siang yang cerah pada Senin, 15 Agustus 2024, menghangatkan semangat para Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Kabupaten Malang yang berkumpul di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Malang lantai 2.
Lebih dari 100 guru dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK hadir dengan antusias untuk mengikuti Workshop Menulis Puisi Nuansa Moderasi Beragama dan Religius Culture, sekaligus menghadiri peluncuran Komunitas Penulis Guru Pendidikan Agama Islam, Kopi Gendis.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Panitia, Muhammad Yahya, yang mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya workshop ini.
"Terima kasih kepada Kepala Kemenag, Kepala PAIS, Para Pengawas, MGMP, KKG, dan terutama Guru-guru Agama. Alhamdulillah, kami para penulis bisa terwadahi. Semoga menginspirasi," tutur ketua panitia Muhammad Yahya.
Ketua MGMP SMA, Sarju, dan Ketua Pokjawas, H. Arito, memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya acara dan menyebut bahwa acara ini sangat inspiratif, menunjukkan GPAI mampu berkarya di tengah kesibukan mengajar.
Kepala PAIS, H. Rosidi, juga memberikan apresiasi atas terbentuknya Kopi Gendis, menjadi wadah penulis GPAI berkarya juga berprestasi.
"Komunitas Gendis mewadahi karya GPAI, bahkan untuk menunjukkan prestasi," ujarnya.
H. Sonhaji, yang mewakili Kepala Kemenag H. Sahid, menyambut baik adanya workshop dan peluncuran buku "Kidung Ramadhan".
"Alhamdulillah, telah terbentuk komunitas penulis, selamat. Semoga terus memberikan karya terbaik, bermanfaat," ucap Kasub bag TU ini.
Pembukaan ditutup doa oleh Ketua MGMP SMK Mukidin, sebelum berlanjut foto bersama dengan buku Kidung Ramadhan yang diberikan pada para undangan.
Narasumber utama, KH. Nukman, memberikan contoh puisi yang menjadi juara nasional dengan judul "Selingkuh", sebagai inspirasi bagi para peserta.
"Ini ada contoh puisi berjudul Selingkuh yang menjadi juara nasional," ujarnya seraya membaca puisi, sarat makna religi. Bukan puisi macam sangkaan orang namun ada nuansa filsafat di dalamnya.
Acara ditutup dengan sesi memantik puisi oleh Anis Hidayatie, berhasil membuat peserta menciptakan bait-bait indah dalam waktu singkat. 1 bait, minimal 4 lari.
Semangat menulis tampak dari antusiasme peserta yang langsung menciptakan puisi empat baris, GPAI lelaki perempuan berkesempatan tampil, menampilkan karya singkat menawan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Beberapa guru yang ikut workshop dan belum ikut menulis menyatakan keinginan untuk bergabung dengan komunitas penulis Guru Pendidikan Agama Islam Kabupaten Malang, Kopi Gendis. Ans