PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM- Keluhan kembali muncul dari keluarga pasien di ruang rawat inap RSUD Grati terkait kebijakan yang mewajibkan hanya satu penjaga untuk setiap pasien. Kejadian ini dialami oleh seorang perempuan bernama Arti yang harus menjaga suaminya, seorang pasien rawat inap dengan berat badan lebih berat dari dirinya. Selasa (13/08/2024)
Arti, yang menjaga suaminya seorang diri di kamar inap, merasa kesulitan saat suaminya harus buang air kecil. Dengan kondisi suami yang tidak bisa berjalan, Arti merasa tidak mampu mengangkat tubuh suaminya yang berat. "Saya tidak kuat angkat badan suami karena badannya lebih besar dan berat. Dia mau kencing, saya gak kuat angkat dia untuk pasang pispot," jelas Arti kepada jurnalis JSN di sebuah warung depan RSUD setelah sholat maghrib.
Arti berharap pihak RSUD Grati dapat meninjau ulang kebijakan terkait penjagaan pasien, terutama di malam hari. Menurutnya, minimal dua orang penjaga diperlukan agar mereka bisa saling bergantian, terutama saat mengangkat pasien yang tidak bisa berjalan. "Kadang minta bantuan perawat jaga pun masih sulit karena sama-sama perempuan, apalagi badan perawatnya kecil seperti saya," tambahnya.
Keluhan ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh penjaga pasien di rumah sakit, khususnya bagi mereka yang harus menjaga pasien dengan kondisi yang membutuhkan bantuan fisik lebih besar. Semoga pihak RSUD Grati dapat menindaklanjuti keluhan ini demi kenyamanan dan keselamatan pasien serta keluarganya.
Pewarta: Bli | Editor: fachry