Pembangunan portal e-parking di pintu masuk Ngrowo Bening Edupark Kota Madiun menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang setempat terkait potensi dampak negatif terhadap penjualan mereka
MADIUN | JATIMSATUNEWS.COM – Ngrowo Bening Edupark, taman edukasi milik PDAM Kota Madiun, yang selama ini dikenal sebagai tempat istirahat dan rekreasi gratis bagi masyarakat, kini menjadi sorotan. Indikasi adanya biaya masuk ke kawasan tersebut muncul seiring pembangunan portal e-parking di pintu masuk taman.
Ngrowo Bening Edupark, yang dikenal dengan deretan pohon trembesi dan beragam tanaman buah, selalu ramai dikunjungi warga, baik dari Kota Madiun maupun luar kota.
Pengunjung datang untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar menikmati suasana alam. Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang menjual makanan dan minuman turut menambah daya tarik taman ini, terlebih karena akses masuknya yang gratis.
Tapi, siapa sangka ketika banyak warga masyarakat khususnya Kota Madiun dan masyarakat luar Kota Madiun yang masuk ke Ngrowo Bening terindikasi akan dikenakan biaya?
Terlihat bangunan portal e-parking yang sudah dibangun di Ngrowo Bening sudah berdiri, meskipun belum diketahui secara pasti kapan akan direalisasikan.
Salah satu pedagang, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa portal e-parking tersebut telah dibangun beberapa hari yang lalu.
Ia merasa khawatir jika portal tersebut nantinya difungsikan untuk tiket masuk, akan berdampak negatif pada penjualan mereka.
"Itu sudah dibangun beberapa hari yang lalu, modelnya seperti portal parkir di pasar-pasar. Otomatis nanti ketika masuk ke sini (Ngrowo Bening) harus bayar, kan?" ujarnya pada Selasa (27/08).
Kekhawatiran para pedagang tidak berhenti di situ. Beberapa waktu lalu, pintu sebelah selatan taman sempat ditutup, yang berdampak pada penurunan jumlah pengunjung dan penjualan mereka.
"Kemarin pintu sebelah selatan juga ditutup sekitar seminggu, dan dagangan kami jadi agak sepi. Akhirnya, kami meminta tolong agar bisa dibuka kembali," tambahnya.
Para pedagang berharap agar tidak ada portal berbayar yang dipasang di Ngrowo Bening, sehingga masyarakat tetap bisa bebas keluar masuk tanpa dikenakan biaya.
"Ya kalau bisa janganlah dikasih portal seperti di Pasar Besar dan Pasar Sleko. Kalau dikasih portal itu pasti akan dikenakan biaya jika masuk ke Ngrowo Bening, dan mungkin akan berdampak pada jualan kami jadi sepi," tutupnya.