Human Resources Incubation, Kenalkan AI sebagai Solusi Inovasi Kreatif di Kampung Industri Tempe Sanan

Eko Rudianto
23 Agustus 2024 | 12.24 WIB Last Updated 2024-08-23T06:05:21Z


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Kampung Industri Tempe Sanan merupakan salah satu daerah ikonik bagi Kota Malang. Dengan seluruh potensi yang ada disana, Kampung Sanan mampu menyejahterkan masyarakatnya dengan berbagai inovasi budaya dan olahan tempe. Banyak sekali inovasi yang lahir dari daerah industri tempe tersebut, dan yang paling terbaru adalah inovasi Human Resources Incubation (HRI) yang dikembangkan oleh Alby Aruna, S.Pd., salah satu mahasiswa berbakat dari Universitas Negeri Malang (UM). Teknologi HRI meupakan kolabrorasi antara kecerdasan buatan (AI) dalam memproduksi karya kerajinan kreatif tentang industri tempe sanan dan ramah anak usia dini.

Program HRI dirancang untuk mempromosikan pendidikan dan kreativitas melalui desiminasi penggunaan AI berbasis Text-to-Image dan Generative Pre-Trained Transformer. Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

Dalam peluncurannya yang dilakukan pada Kamis (22/08/2024), Alby Aruna menjelaskan bahawa dengan AI , manusia dapat menciptakan karya yang tidak hanya indah tetapi juga edukatif. 

"Di era digital ini, integrasi teknologi dengan seni menjadi langkah penting dalam menciptakan produk yang inovatif dan menarik. Teknologi AI memungkinkan proses produksi yang lebih efisien dan desain kerajinan yang lebih variatif dan menarik. Teknologi ini memungkinkan kami menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak," ungkapnya.

Salah satu fokus utama program HRI adalah menciptakan lingkungan wisata edukasi yang ramah anak. Anak-anak yang mengunjungi Kampung Industri Tempe Sanan dapat terlibat langsung dalam proses pembuatan kerajinan dengan bantuan AI.

“Kami ingin menginspirasi generasi muda untuk mencintai seni dan teknologi sejak dini. Pengalaman langsung ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kreativitas mereka,” tambah Alby.

Dengan adanya program HRI, kampung Industri Tempe Sanan tidak hanya dikenal sebagai produsen tempe tetapi juga sebagai pusat inovasi kreatif. Program ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi komunitas setempat. Peningkatan keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi AI diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan nilai jual produk kerajinan mereka.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi industri, dan pemerintah setempat. Kolaborasi ini menjadi kunci suksesnya program HRI. Dukungan yang diberikan mencakup pelatihan, pendanaan, dan fasilitas teknologi. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan. Ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama, kita dapat mencapai hal-hal besar,” pungkas Alby.

Dengan inovasi ini, Kampung Industri Tempe Sanan memiliki masa depan yang cerah. Program HRI diharapkan dapat menjadi model bagi komunitas lain untuk mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan kreatif dan edukatif.

“Ini baru langkah awal. Kami berharap dapat mengembangkan lebih banyak program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Alby penuh harap.

 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Human Resources Incubation, Kenalkan AI sebagai Solusi Inovasi Kreatif di Kampung Industri Tempe Sanan

Trending Now