Dukung Digitalisasi: Mahasiswa KKN Tematik Bela Negara Kelompok 10 UPN Veteran Jawa Timur Berdayakan UMKM di Kalisari

Admin JSN
07 Agustus 2024 | 01.04 WIB Last Updated 2024-08-06T18:04:45Z

 

Mahasiswa Kelompok 10 KKNT Bela Negara UPN Veteran Jawa Timur mendukung digitalisasi UMKM di Kelurahan Kalisari melalui program pelatihan dan bantuan teknis

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM — Dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Bela Negara, 30 mahasiswa Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kelurahan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya. (02/08/2024)

Program yang berlangsung selama dua minggu ini bertujuan untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui digitalisasi, sebuah langkah yang dianggap sangat penting dalam era industri 4.0.

Kelompok 10, salah satu kelompok yang terlibat, mencetuskan program khusus untuk pengembangan UMKM di RW 3 dan RW 5. Kegiatan diawali dengan pengumpulan data secara door to door, di mana para mahasiswa melakukan wawancara dan diskusi terkait kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM setempat. 

Setelah itu, mereka mendiskusikan bantuan yang bisa diberikan, termasuk pembuatan QRIS, Nomor Induk Berusaha (NIB), Google Business, aktivasi e-commerce dan media sosial, foto produk, hingga rebranding secara visual.

Digitalisasi telah menjadi kebutuhan mendesak bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan adanya platform digital, UMKM dapat mempromosikan produk mereka lebih efektif dan efisien, serta membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. 

Selain itu, digitalisasi memungkinkan UMKM untuk mengumpulkan data pelanggan yang dapat digunakan untuk strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Salah satu UMKM yang berhasil dibantu oleh Kelompok 10 adalah Callisari Store, yang berlokasi di Jl. Kalisari Damen no 11. Callisari Store merupakan usaha yang fokus pada produksi parfum dan wewangian, mulai dari parfum badan hingga parfum laundry. 

Achmad Syaifuddin, pemilik Callisari Store, mengungkapkan bahwa usahanya belum memiliki identitas visual yang kuat. 

"Logo sudah ada sih mas, tapi masih belum dipakai juga. Botol parfum dan packagingnya juga masih polos, tidak ada identitas," jelasnya. 

Selain karena keterbatasan waktu, Achmad mengaku bingung dengan konsep yang ingin diusung.

Callisari Store yang berdiri sejak tahun 2019 masih mengandalkan metode pemasaran tradisional melalui konsinyasi dari toko ke toko. Oleh karena itu, Kelompok 10 inisiatif membuatkan Google Business untuk memudahkan konsumen mendapatkan informasi lengkap mengenai toko tersebut sekaligus menjadi media pemasaran. 

Selain itu, dilakukan sesi foto produk untuk memperkenalkan produk dan identitas brand yang nantinya juga dimasukkan ke dalam Google Business dan platform e-commerce. Kelompok 10 juga merancang desain kemasan baru serta memberikan edukasi mengenai aktivasi media sosial Callisari Store.

Achmad Syaifuddin merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. 

"Jujur merasa terbantu banget ya dengan adanya teman-teman KKN di sini. Saya yang awalnya merasa belum perlu membuat ini itu, akhirnya jadi teredukasi juga untuk mulai ke platform digital. Saya tentunya berterima kasih sekali dengan adanya program ini, apalagi sampai dibantu untuk rebranding dan redesign packaging sampai pemotretan produknya," ungkapnya.

Program digitalisasi ini juga mencakup pelatihan intensif bagi para pelaku UMKM mengenai penggunaan teknologi digital. Mahasiswa memberikan demonstrasi langsung tentang cara menggunakan media sosial untuk pemasaran, cara mendaftar di platform e-commerce, dan pentingnya menjaga konsistensi branding. 

Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM tentang pentingnya kehadiran online yang kuat dalam mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

Inisiatif mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi UMKM di Kelurahan Kalisari. Dengan adopsi teknologi digital, UMKM diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi operasional, dan memperluas jangkauan pasar mereka. 

Program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Stevani Anindhita Netanya, Leily Suci Rahmatin  

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dukung Digitalisasi: Mahasiswa KKN Tematik Bela Negara Kelompok 10 UPN Veteran Jawa Timur Berdayakan UMKM di Kalisari

Trending Now