Cegah Stunting: Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 73 Adakan Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Demonstrasi PMT

Admin JSN
19 Agustus 2024 | 21.27 WIB Last Updated 2024-08-19T14:27:40Z

 

Mahasiswa Kelompok 73 KKN Kolaboratif #3 berikan inovasi PMT puding daun kelor guna mencegah stunting di Desa Jatisari

JEMBER | JATIMSATUNEWS – Dalam agenda program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif #3, sebanyak 16 Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. (15/08/2024)

Program KKN Kolaboratif #3 yang berlangsung selama 35 hari tersebut sesuai dengan tema besar dari pelaksanaan KKN Kolaboratif #3 yaitu “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jember”.

Kelompok 73 terlibat aktif dalam merumuskan program unggulan untuk mendukung pencegahan stunting di Desa Jatisari. Kegiatan ini diawali dengan melakukan koordinasi dengan perangkat desa, bidan desa, dan posyandu untuk mendapatkan data stunting. Data yang terkumpul, menjadi dasar bagi mereka untuk melaksanakan penyuluhan pencegahan stunting.

Secara general, stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan atau gagal tumbuh pada anak balita (dibawah 5 tahun) akibat dari malnutrisi ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Stunting termasuk ke dalam masalah kesehatan nasional. Berdasarkan data dari Puskesmas, Desa Jatisari merupakan wilayah dengan persentase stunting yang tinggi. Kondisi tersebut menjadi dasar diadakannya penyuluhan mengenai pencegahan stunting dan demonstrasi memasak PMT dengan inovasi puding kelor dan rolade ayam oleh kelompok 73.

Mira Wahyu Mardiana selaku ahli gizi dari Puskesmas Kemuningsari Kidul, mengungkapkan bahwa angka stunting di Desa Jatisari masih terbilang tinggi.

“Stunting disini masih tergolong tinggi mas, karena memang kurangnya kesadaran dari masing-masing individu dan juga masih tingginya angka pernikahan dini. Itu jadi faktor terbesar tingginya stunting di Desa Jatisari,” jelasnya.

Kurangnya pengetahuan tentang pemberian gizi, pola asuh, dan sanitasi yang tidak bersih, menjadi masalah serius bertambahnya angka stunting di Desa Jatisari.

Acara ini menghadirkan narasumber yang berkompeten yaitu Mira Wahyu, seorang ahli gizi dari puskesmas Kemuningsari Kidul. Acara ini juga dihadiri oleh kepala desa, bidan desa, ketua kader posyandu dan undangan khusus berdasarkan data yang telah dikumpulkan, sebanyak 40 undangan. Memiliki dua kegiatan utama, yaitu Penyuluhan mengenai Pencegahan Stunting dan Demonstrasi memasak PMT Rolade Ayam dan Puding Kelor.

Tujuan dari acara ini yaitu untuk memberikan informasi pencegahan stunting, seperti bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahannya. Serta memberikan pengetahuan baru bagi para tamu undangan mengenai inovasi makanan tambahan yang dapat dipraktikkan di rumah.

Sama seperti tujuan dari pelaksanaan acara, Mira Wahyu menyampaikan berbagai materi mulai dari pentingnya anak/ balita untuk mengikuti posyandu dalam memantau pertumbuhan, penyebab dan dampak stunting, serta cara pencegahannya. Ia juga menekankan prinsip Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita mulai dari komposisi, tekstur, serta jumlah gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.

Setelah pemaparan materi dan sesi tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi memasak PMT yang dipandu oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 73. Program memasak PMT ini bertujuan untuk memberikan makanan yang dapat memenuhi asupan gizi pada anak stunting, serta yang terpenting adalah mudah untuk diterima oleh anak.

Para tamu undangan sangat antusias, terutama Kader Posyandu yang sangat mendukung dan membantu kesuksesan dari acara ini. Baik ibu maupun anak yang hadir diberikan kesempatan untuk mencoba masakan Puding Kelor dan Rolade Ayam.

Elok Windarti selaku peserta khusus dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa dirinya belajar banyak hal dan ingin mempraktikkan resep dari demonstrasi PMT tersebut.

“Bersyukur bisa ikut acara ini, karena saya dapat ilmu baru tentang kesehatan anak. Selain itu, saya juga dapat menerapkan resep dari demonstrasi PMT Rolade Ayam dan Puding Kelor tadi mas, enak ternyata rasanya,” ungkapnya.

Melalui kegiatan penyuluhan dan dan demo memasak PMT diharapkan masyarakat dapat memahami mengenai pentingnya pemberian gizi yang cukup pada anak, khususnya balita dan dapat menerapkan materi yang telah disampaikan. Selain itu, program ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menuntaskan angka stunting di Desa Jatisari.

Penulis: Natasha Angelina Susilo dan Elang Apriliansyah Putra Nusantara

#DesaJatisari #CegahStunting #KecamatanJenggawah #JemberKeren #KKNKolaboratif3 #KelompokKKNK73 #APIK

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cegah Stunting: Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 73 Adakan Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Demonstrasi PMT

Trending Now