Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Agroteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim melakukan pengenalan budidaya lebah klanceng kepada masyarakat Desa Jambu
KEDIRI|JATIMSATUNEWS.COM - Desa Jambu memiliki potensi pertanian unggulan dengan prospek bagus sebagai daerah pariwisata berbasis edukasi dan agrowisata yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Objek wisata Kebun Bibit menawarkan produk pertanian berupa bibit kelengkeng dan alpukat kualitas super yang dikelola oleh pemerintah Desa Jambu bersama warga desa. Selain menawarkan bibit berkualitas, kebun ini juga menjual buah dari tanaman yang dipelihara serta menawarkan wisata petik buah pada musim buah kelengkeng dan alpukat. Meskipun Desa Jambu telah menjadi desa wisata, akan tetapi masyarakat belum memanfaatkan secara maksimal potensi pertanian yang ada. “Objek wisata Kebun Bibit ini banyak sekali tanaman buah-buahan namun kalau sedang tidak berbuah pendapatan masyarakat sedikit menurun,” jelas Kepala Desa Jambu, Bapak Agus Joko Susilo.
Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Agroteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan pengenalan budidaya lebah klanceng kepada masyarakat di desa tersebut. Tim pengabdian ini diketuai oleh Dr. Ir. Wiwin Windriyanti, M.P. dengan anggotanya Noni Rahmadhini, S.P, M.Sc., Dita Megasari, S.P, M.Si., Gyska Indah, S.P., M.Agr., Dita Atasa, S.P., M.P. dibantu oleh mahasiswanya Syerlina Titis M. U., Meydinda Rahayu W., Rachmawaty I. N. “Pengabdian masyarakan oleh tim dari fakultas pertanian UPN ini dilakukan untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat Desa Wisata Jambu dengan budidaya lebah tanpa sengat sebagai sumber penghasilan tambahan dari usaha pertama yang sudah dilakukan yaitu pembibitan kelengkeng, alpukat dan budidaya jenis tanaman hortikultura lainnya,” tutur Ketua tim.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan sejak April hingga Agustus 2024 ini memiliki 3 tahap pelaksanaan yaitu survei lokasi untuk mengetahui potensi daerah yang belum dieksplorasi, pendampingan budidaya lebah klanceng, dan monitoring koloni lebah klanceng. Masyarakat desa dikenalkan dengan budidaya lebah klanceng mulai dari persiapan alat dan bahan, pengenalan biologi dan ekologi lebah klanceng, cara pemeliharaan, teknik breeding, cara pemilihan lokasi budidaya, cara panen, hingga potensi lebah klanceng. Tak hanya berhenti di situ, tim pengabdian ini melakukan pendampingan secara berkala sebagai bentuk follow up kegiatan tersebut hingga masyarakat mampu melakukan budidaya lebah klanceng secara mandiri. Setelah akhir serangkaian kegiatan tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa tingkat keberhasilan, dampak, dan kendala dalam pelaksanaan budidaya lebah klanceng oleh masyarakat.