Mahasiswa KKN-T Kelompok 12 UPN Veteran Jawa Timur bersama karang taruna Desa Klurak, antusias mempraktikkan pembuatan biopori yang efektif dan ramah lingkungan
KLURAK, SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Kelompok 12 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sukses menggelar sosialisasi pembuatan biopori di Desa Klurak. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program kerja sebelumnya, yakni kerja bakti serta pengumpulan dan pemilahan sampah.
Dalam sosialisasi yang menyasar karang taruna desa, mahasiswa KKN-T memperkenalkan cara pembuatan biopori yang sederhana namun efektif. Dengan menggunakan pot bekas galon dan pipa paralon berlubang sebagai tempat penampungan sampah organik, biopori ini diharapkan dapat membantu mengelola sampah organik di desa. Sampah organik yang terkumpul kemudian akan mengalami proses dekomposisi, menghasilkan pupuk kompos yang kaya nutrisi.
“Kami memilih karang taruna sebagai sasaran sosialisasi karena mereka merupakan ujung tombak pembangunan desa,” ujar Regita Maharani, koordinator Kelompok 12. “Harapannya, dengan melibatkan karang taruna, program pembuatan biopori ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Klurak.”
Biopori: Solusi Masalah Sampah Organik
Pembuatan biopori dinilai sebagai solusi tepat untuk mengatasi masalah sampah organik di Desa Klurak. Selain mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), biopori juga memberikan manfaat lain seperti:
- Meningkatkan kualitas tanah: Pupuk kompos hasil dari biopori dapat menyuburkan tanah dan memperbaiki struktur tanah.
- Mengurangi risiko banjir: Biopori mampu menyerap air hujan sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya banjir.
- Menghemat biaya: Pembuatan biopori tidak memerlukan biaya yang besar dan bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan.
Antusiasme Karang Taruna
Para anggota karang taruna tampak antusias mengikuti sosialisasi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN-T. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung cara membuat biopori.
Reza, salah satu peserta sosialisasi, mengaku sangat tertarik dengan program ini. “Saya baru tahu kalau membuat pupuk kompos bisa semudah ini. Saya akan coba membuat biopori di rumah,” ujarnya.
Harapan ke Depan
Mahasiswa KKN-T berharap program pembuatan biopori ini dapat terus dikembangkan dan dijalankan oleh masyarakat Desa Klurak. Dengan adanya biopori, diharapkan Desa Klurak dapat menjadi desa yang lebih bersih, hijau, dan mandiri dalam pengelolaan sampah.
“Kami berharap program ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal yang sama,” tambah Regita Maharani. “Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.”