SIDOARJO|JATIMSATUNEWS.COM - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. KKN bertujuan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa selama perkuliahan ke dalam kegiatan nyata di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pada kesempatan kali ini, mahasiswa KKN-T Bela Negara Gelombang 1 Kelompok 5 ditempatkan di Desa Kemiri, Kabupaten Sidoarjo. Dalam pengabdiannya, mereka berfokus pada tiga perwujudan SDGs (Sustainable Development Goals) atau pembangunan berkelanjutan, salah satunya adalah kesehatan guna mewujudkan desa tanpa kelaparan. Dengan berfokus pada pencegahan stunting yang menjadi perhatian khusus pemerintah, para mahasiswa KKN mengimplementasikan pengabdian melalui aksi sosialisasi terkait KB (Keluarga Berencana) dan pembagian makanan bergizi bekerja sama dengan Posyandu Desa Kemiri.
“Pelaksanaan Program Kerja KKN diharapkan juga mencakup terkait stunting karena hal ini juga selaras dengan misi pemerintah guna mengikis generasi stunting dan menciptakan generasi emas tahun 2045,” ujar Bapak Novi Ari Wibowo, Kepala Desa Kemiri.
Pelaksanaan sosialisasi ini diadakan pada tanggal 28 Juli 2024 bertempat di Balai RW 03 Desa Kemiri, Sidoarjo. Sosialisasi edukasi ini mencakup materi mengenai pentingnya mencegah stunting melalui perencanaan kehamilan dengan KB (Keluarga Berencana) dengan tujuan apabila masyarakat memutuskan untuk membangun kehidupan rumah tangga perlu memperhatikan banyak hal, mulai dari usia perkawinan, jarak kehamilan, serta pemenuhan gizi seimbang anak. Aksi sosial cegah stunting juga dilakukan melalui pemaparan materi terkait makanan bergizi dan pembagian makanan bergizi seimbang kepada balita.
Tak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan inovasi makanan bergizi dengan nama “NILOR” atau Nugget Ikan Kelor, yang merupakan gabungan dari daging ikan bandeng dan daun kelor. Ikan bandeng dipilih sebagai bahan utama karena wilayah Desa Kemiri terkenal dengan budidaya perikanannya, sedangkan daun kelor dipilih karena mudah ditemukan di desa ini dan kaya akan kalsium, zat besi, vitamin C, dan Vitamin E yang penting untuk pertumbuhan, pembentukan, dan perkembangan sel menjadi jaringan dan organ tertentu pada bayi, sehingga dapat mencegah stunting.
Inovasi makanan bergizi ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa pemberian makanan bergizi tidak selalu identik dengan makanan mahal, melainkan dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Antusiasme warga pada inovasi ini terlihat dengan banyaknya yang bertanya dan mencicipi Nilor.
“Inovasi Nilor yang diadakan mahasiswa KKN membangkitkan rasa ingin tahu ibu-ibu mengenai cara mengolah dan bahan-bahan apa saja yang dapat menjadi inovasi dari makanan bergizi seimbang,” ujar Ibu Rahmat, Koordinator Kader Posyandu.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi dan inovasi ini dapat menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai stunting sehingga kesejahteraan ibu dan anak dapat terwujud.