Warga Lumajang bersama LSM GMPK menggelar aksi damai di depan Mapolda Jatim, mendesak pengusutan kasus korupsi Thoriqul Haq dan kroninya. Mereka menuntut respons cepat dari Polda Jatim terhadap laporan dugaan korupsi yang telah disampaikan sejak 23 Juli 2024.Jika tidak ada tanggapan dalam 3 x 24 jam, aksi akan diperbesar.
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM
Surabaya,12 Agustus 2024 Siang.Sekitar 50 orang perwakilan warga Lumajang, yang tergabung dalam LSM GMPK (Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi) Kabupaten Lumajang, menggelar aksi demonstrasi damai di depan Mapolda Jatim siang hari ini. Aksi tersebut dilaksanakan di bawah pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polda Jatim.
Para peserta aksi membentangkan berbagai poster dan banner yang bertuliskan "Segera Usut Proses Kasus Korupsi Thoriq dan Kroninya." Mereka juga melakukan orasi untuk menegaskan tuntutan mereka. Dalam orasinya, Guntur Nugroho, orator sekaligus koordinator aksi, menyoroti adanya proyek mangkrak yang memakan biaya milyaran rupiah pada era bupati sebelumnya, Thoriqul Haq, yang kini maju lagi dalam pilkada serentak sebagai calon bupati Lumajang.
Guntur Nugroho dalam pesan suara yang dikirim melalui WhatsApp menyampaikan harapan agar Polda Jatim segera menindaklanjuti laporan masyarakat (Dumas) yang telah diserahkan sejak 23 Juli 2024. Ia menekankan bahwa laporan tersebut terkait dengan dugaan kasus korupsi yang terjadi selama masa kepemimpinan bupati periode 2018-2023 yang akrab disapa Cak Toriq.
“Hingga saat ini belum ada respons dari Polda, dan itulah sebabnya kami menggelar aksi ini. Kami ingin menarik perhatian langsung dari Kapolda,” ujar Guntur Nugroho saat diwawancarai oleh awak media dari Jatimsatunews.
Guntur juga menegaskan bahwa jika dalam waktu 3 x 24 jam aksi ini tidak mendapatkan tanggapan dari pihak kepolisian, pihaknya akan berjanji untuk mengorganisir massa yang lebih besar lagi untuk mendesak tindakan lebih lanjut.
Dalam kesempatan ini, Guntur berharap Polda Jatim segera bertindak untuk mengusut laporan yang telah diajukan demi menjawab pertanyaan masyarakat Lumajang mengenai dugaan korupsi tersebut. Ia mengingatkan bahwa kasus ini telah menjadi konsumsi publik di Lumajang, terutama terkait dengan proyek-proyek yang mangkrak.(CE/SM)