Air Mineral Cahaya Al Miftah, Upaya Membangun Ekonomi Keumatan

Eko Rudianto
14 Agustus 2024 | 07.06 WIB Last Updated 2024-08-14T09:40:09Z


JEMBER | JATIMSATUNEWS.COM : Awal mula pendirian pabrik air minum dalam kemasan Cahaya Al Miftah merupakan inisiatif RKH Mohammad Muddattsir Badruddin (Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen). Inisiatif tersebut didasarkan oleh adanya sumber air yang melimpah, kebetulan lokasinya berada di dekat salah satu usaha Pondok Pesantren Miftauhul Ulum Panyepen juga.

Sempat ada tawaran dari salah satu warga Bandung untuk mengambil alih sumber air itu untuk dikelola. Namun, dengan tekat yang kuat beliau ‘RKH Mohammad Muddattsir Badruddin memutuskan untuk mengelola sendiri sebagai usaha pondok pesantren. Adapun tujuan lain dari pendirian usaha air minum dalam kemasan ini sebagai pengembangan ekonomi keumatan dengan memberdayakan santri dan alumni.

Awal pembangunan pabrik dimulai pada tahun 2019 hingga 2021. Selama proses tersebut bukan hanya pembangunan infrastruktur pabrik namun juga dilakukan upaya trial product hingga perizinan administrasi baik mengenai administrasi perusahaan dan administrasi produk. Pada bulan November 2021 akhirnya dilakukan launching produk yang telah mendapatkan izin SNI dan BPOM.

Kemasan Air Minum Cahaya Al Miftah memiliki ciri khas, ada tulisan “jangan lupa baca bismillah” pada kemasan ini, dengan harapan orang ingat untuk membaca basmalah dulu ketika minum air, hal itupun juga sebagai bentuk pengamalan hadist Nabi tentang tatacara makan dan minus supaya rizki yang dikonsumsi menjadi berkah. Hal tersebut juga merepresentasikan kalau air minum ini produk memiliki nilai islami”, kata HRD AMDK Al Miftah. Dengan begitu sasaran utama pembeli dari produk ini yaitu masyarakat yang merupakan alumni pesantren dan kalangan nahdliyin serta tidak bisa dipungkiri masyarakat umum juga menjadi objek sasaran penjualan air minum al miftah.

Distribusi air minum al miftah sudah tersebar secara nasional dan local. Diantaranya untuk daerah local meliputi daerah di Kabupaten Lumajang, Jember, dan Bondowoso. Bahkan untuk skala nasional sudah melalukan pengiriman satu truk tronton (membawa 3200 kardus) ke Jakarta dan satu truk (800 kardus) ke Bali. Distribusi ini memanfaatkan jaringan alumni dan santri serta simpatisan bahkan memanfaatkan mitra yang membuka depo.

Kemasan produk ini disajikan dengan beragam kemasan meliputi gelas 220 ml dan kemasan botol 600 ml. HRD AMDK Cahaya al miftah mengatakan bahwa harga produknya cukup  murah dibandingkan produk lain.

Pabrik air minum ini menggunakan satu mesin filling cup dengan kapasitas 4 line. Seluruh proses produksi dilakukan oleh 10 orang karyawan dengan di bagi 2 shift pagi dan malam. “Pada shift pagi dari pukul 8 hingga pukul 4 sore menghasilkan 750 pcs sedangankan shift malam dari pukul 5 sore hingga pukul 12 malam menghasilkan 650 pcs”, ucap HRD sekaligus menunjukkan proses produksi dan packing. Dalam sehari pabrik ini menghasilkan 1400 dus

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Air Mineral Cahaya Al Miftah, Upaya Membangun Ekonomi Keumatan

Trending Now