Dr. Heny Kusdiyanti menjelaskan bahwa pendekatan game-based learning dalam VLES dirancang untuk membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif. "Dengan menggunakan elemen-elemen permainan, kami dapat meningkatkan partisipasi siswa dan membantu mereka mengembangkan keterampilan kewirausahaan secara praktis," ujar Heny. Program ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain.
Salah satu SMK yang terlibat dalam program ini adalah SMK Cendika Bangsa, di mana Kepala Sekolah Abdulloh Muthi menyambut baik implementasi VLES. "Kami melihat ini sebagai kesempatan yang luar biasa untuk mempersiapkan siswa kami menjadi wirausaha muda yang siap bersaing. Melalui VLES, siswa dapat belajar tentang dunia bisnis dengan cara yang lebih menyenangkan dan relevan," kata Abdulloh.
Selain itu, program ini juga dijalankan di SMK Unggulan An-Nur Bululawang, di mana Kepala Sekolah Hadi Sasono Mulyo mengungkapkan antusiasmenya. "Kami berharap program ini dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha. Ini adalah langkah maju dalam pendidikan yang mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran praktis," ujar Hadi.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan teknis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan soft skills seperti kreativitas, problem solving, dan kerjasama tim. Dengan demikian, siswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan bisnis tetapi juga dengan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di dunia kerja yang kompetitif.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan dan pemerintah, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi dunia pendidikan dan ekonomi lokal.